Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Melakukan quality time dengan Si Kecil memang bisa dilakukan sejak ia masih di dalam kandungan ya, Moms. Salah satu momen yang paling dinanti bumil adalah merasakan gerakan dan tendangan janin.
Namun, bagaimana jika janin Anda tiba-tiba tak seaktif biasanya, mungkinkah ia mengalami fetal distress atau kondisi gawat janin? Untuk mengetahuinya, mari kenali tanda-tanda gawat janin. Keep scrolling, Moms!
Apa Itu Kondisi Gawat Janin?
Mengutip American Pregnancy Association (APA), istilah kondisi gawat janin atau fetal distress digunakan untuk mendeskripsikan kondisi janin kekurangan oksigen selama berada di perut Moms atau saat dilahirkan. Hal ini sering ditandai dengan detak jantung janin yang abnormal, bisa lebih cepat atau lebih lambat daripada detak jantung normal. Ini bisa diketahui ketika dokter melakukan USG kehamilan.
APA menyebutkan kalau gawat janin sering disamakan dengan birth asphyxia atau kondisi bayi kekurangan oksigen sebelum, saat, atau setelah dilahirkan. Penyebab birth asphyxia sendiri cukup banyak, salah satunya rendahnya kadar oksigen di aliran darah ibu atau berkurangnya aliran darah ke tali pusat.
Ambigu antara gawat janin dan birth asphyxia, maka American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengganti istilah gawat janin menjadi non-reassuring fetal status (NRFS).
Pemicu Gawat Janin
Menurut APA, beberapa pemicu yang mencetuskan kondisi gawat janin atau NRFS adalah:
⢠Anemia: Ini kondisi yang paling sering menyebabkan kondisi gawat janin.
⢠Oligohidraminos: Ini kondisi di mana air ketuban berkurang dan semakin sedikit.
⢠PIH: Ini adalah pregnancy induced hypertension atau hipertensi karena kehamilan.
⢠Kehamilan posmatur: Jika prematur adalah bayi lahir kurang bulan, pada kehamilan postmatur bayi lahir kelebihan bulan atau lebih dari 42 minggu.
⢠IUGR: Ini adalah intrauterine growth retardation atau pertumbuhan janin terhambat.
⢠Air ketuban tercemar mekonium (kotoran pertama janin) dan terhirup janin.
Tanda Gawat Janin
1. Janin Tidak Aktif. Umumnya, gerakan janin memiliki pola dan rasa yang sama, jika pergerakan janin tiba-tiba berubah menjadi lebih lambat atau aktif dari biasanya, maka ini bisa menandakan kondisi gawat janin.
2. Detak Jantung Tidak Normal. Menurut ABC Law Centers, detak jantung janin yang abnormal bisa mengindisikan kondisi gawat janin, ini bisa didengar saat pemeriksaan USG, non-stress test (NST), atau contraction stress test (CST).
3. Jumlah Air Ketuban Terlalu Sedikit. Kondisi ketika air ketuban tergolong sedikit disebut dengan oligohidramnion, yang bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen dan bahkan cerebral palsy.
4. Jumlah Air Ketuban Berlebih. Kondisi ini disebut dengan polihidramnion, yang juga bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen hingga mengalami kondisi gawat janin.
5. Pendarahan Vagina. Ini bisa mengindikasikan masalah kehamilan, seperti plasenta abrupsi yang menyebabkan janin kekurangan oksigen.
6. Perut Ibu Hamil Kram. Sedikit kram perut saat hamil mungkin normal terjadi, namun ketika kram sering terjadi dan sakitnya hebat juga berlangsung lama, maka ini menandakan kondisi gawat janin. Beberapa penyebab kram saat hamil adalah pre-eklampsia, infeksi kandung kemih, dan bahkan keguguran.
7. Naik Berat Badan Drastis. Ibu hamil memang harus naik berat badan, tetapi ketika naiknya berlebihan, maka mungkin bisa mengindikasikan kondisi gawat janin seperti makrosomia. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)