Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tidak ada yang lebih menyenangkan selain menyentuh dan mencium bau kulit lembut newborn. Meski kulitnya masih terlihat tipis dan sangat halus, merawat kulit newborn wajib dimasukkan ke dalam skala prioritas Anda. Dikutip dari Mother & Baby Inggris, Sharon Trotter, bidan sekaligus penasihat perawatan kulit neonatal, memberikan beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk merawat kulit bayi di awal-awal kelahirannya.
1. Biarkan vernix yang ada
Kulit newborn tampak sedikit berkerut dan dilapisi semacam lilin. Lapisan sejenis lilin tersebut memang normal terdapat di kulit bayi yang disebut dengan vernix. “Jangan mencoba untuk mencucinya dan biarkan vernix menyerap ke dalam kulit secara natural. Itu adalah pelembap kulit yang brilian!” ungkap Sharon.
2. Bebaskan dari produk kosmetik bayi
Kulit newborn sangat halus dan tipis, karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang. Jadi, sebisa mungkin hindari penggunaan produk kulit apa pun selama 28 hari pertama, selain krim pelembap kulit. Bila sudah melewati 28 hari, sejumlah produk ringan tanpa warna, alkohol, dan parfum yang kuat dapat diberikan pada kulitnya.
3. Perhatikan kondisi kulit
Kulit newborn cenderung rentan terkena masalah, seperti ruam, jerawat bayi, dan ketombe. Ruam yang muncul di kulit bayi biasanya terjadi akibat iritasi dari parfum dan make up yang dikenakan orang-orang yang memeluknya. Walaupun Anda tidak ingin Si Kecil iritasi, tetapi bukan berarti tidak ada yang boleh memeluknya. Anda bisa mengurangi penggunaan produk-produk tersebut dan mengingatkan orang-orang di sekitar Anda agar melakukan hal yang sama pula. Kulitnya sedang beradaptasi dengan dunia luar, sehingga masalah-masalah ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika tak kunjung hilang atau semakin parah, ada baiknya Anda langsung memeriksakan kulit Si Kecil ke dokter. (Sagar/DMO/Dok. M&B)