Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Memenuhi gizi Si Kecil yang masih bayi rasanya sulit-sulit gampang ya, Moms. Dengan sistem pencernaan yang masih berkembang dan sensitif, pemberian makan Si Kecil perlu dilakukan berhati-hati. Pakem yang perlu diingat, Si Kecil perlu mengonsumsi ASI eksklusif selama 6 bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian MPASI.
Nah, memilih bahan MPASI yang tepat untuk Si Kecil tak bisa dilakukan asal, sekalipun saat memilih buah. Dari beberapa sumber, M&B sudah merangkum beberapa buah yang perlu dihindari bayi saat memulai atau di masa awal MPASI.
Anggur
Menurut panduan makan bayi selama tahun pertama keluaran Stanford Children's Health, pemberian anggur pada bayi perlu dihindari hingga umurnya menginjak satu tahun. Alasannya, memberikan anggur utuh pada bayi menimbulkan risiko tinggi tersedak. Panduan ini merekomendasikan pemberian anggur perlu ditunda hingga ia berumur 3 atau 4 tahun.
Saat memulai MPASI, kemampuan oromotor bayi belum sempurna. Ia dapat dengan mudah menelan hal-hal yang mudah ditelan walau belum bisa ia cerna sepenuhnya. Bentuk anggur utuh yang lonjong memungkinkan Si Kecil tersedak saat mengonsumsinya. Selain itu, Si Kecil juga dapat menelan dan tersedak biji anggur. Maka dari itu, pemberian anggur pada bayi dirasa belum tepat. Tapi bila Moms tetap ingin memberikan anggur untuk Si Kecil, kupas anggur, keluarkan bijinya, serta potong kecil-kecil ya, Moms.
Apel
Apel adalah buah yang memiliki tekstur keras. Padahal, di awal masa MPASI-nya, bayi belum punya gigi-gigi yang lengkap. Karena itu memberikan MPASI yang bertekstur lembut adalah rekomendasi utama dalam memulai MPASI. Memberikan makanan yang bertekstur terlalu keras atau yang tidak bisa dikunyah dengan gusi dapat menyebabkan asupan gizi yang tidak optimal serta berbahaya bagi kondisi mulut Si Kecil.
Maka dari itu, pemberian apel perlu dihindari sebelum bayi berusia setahun. Tapi bila Moms ingin memberikan apel, Moms bisa merebus dan memotong apel menjadi kecil-kecil. Bila perlu, olah apel hingga teksturnya lembut untuk bayi Anda.
Jeruk
Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari pemberian jeruk sitrus pada bayi yang belum genap berusia satu tahun. Hal ini dikarenakan sistem pencernaannya masih dalam proses penyempurnaan dan masih sensitif. Mengonsumsi makanan yang terlalu asam dapat berbahaya bagi perutnya, menyebabkan ruam popok, serta ruam di area mulut dan bibir.
Ruam popok maupun bercak kemerahan pada mulut tidak disebabkan alergi pada jeruk, melainkan sebagai respons kulit bayi yang sensitif terhadap zat yang terlalu asam. Selain itu, buah jeruk umumnya juga mengandung biji, sehingga berbahaya karena menimbulkan risiko tersedak pada bayi.
Namun, bila Moms tetap ingin memberikan jeruk pada Si Kecil, maka Anda perlu mengenalkannya secara pertahap. Selain itu, perhatikan bila ia memiliki reaksi ruam atau sakit perut setelah mengonsumsi jeruk.
Beri
Walau terkenal sebagai buah yang tinggi antioksidan, buah beri dapat berbahaya bila diberikan terlalu dini pada bayi. Hal ini karena bentuknya yang bulat dan rasanya yang asam. Layaknya buah anggur, buah beri yang diberikan secara utuh bisa meningkatkan risiko bayi tersedak.
Selain itu, buah beri adalah makanan yang termasuk sebagai makanan yang asam (acidic). Hal ini menjadikan beri dapat menimbulkan reaksi ruam pada kulit bayi serta perut bayi yang bermasalah. Buah beri direkomendasikan dapat diberikan pada bayi setelah usianya lebih dari satu tahun. Bila tetap ingin diberikan, beri perlu dipotong kecil-kecil dan disertai dengan pengamatan reaksi pada kulit Si Kecil. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)