Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

3 Cara agar Tetap Selalu Aktif di Masa New Normal

3 Cara agar Tetap Selalu Aktif di Masa New Normal

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sejak virus COVID-19 mewabah di Indonesia beberapa bulan belakangan, masyarakat diharuskan untuk melakukan karantina mandiri dan melakukan segala aktivitasnya dari rumah, baik itu sekolah, bekerja, maupun beribadah.

Meski saat ini Indonesia sudah memasuki era new normal, di mana masyarakat mulai menjalani kebiasaan dan cara hidup baru, masa pandemi hingga era new normal ini tetap saja berimplikasi pada kesehatan mental, karena gerak-gerik seseorang tetap terbatas.

Psikolog Nadya Pramesrani, M. Psi., dari Rumah Dandelion menyatakan, menurut penelitian dari Brooks pada tahun 2020, masa pandemi memiliki dampak pada kesehatan mental di berbagai kalangan usia, termasuk usia dewasa, mulai dari depresi, stres, low mood, mudah marah atau merasa terganggu, insomnia, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), hingga kelelahan emosional.

"Insomnia merupakan salah satu dampak masa pandemi yang paling identik dialami oleh orang dewasa, di mana mereka mengalami kesulitan untuk tidur atau beristirahat di malam hari. Biasanya ini menjadi siklus, sehingga keesokan harinya seringkali membuat mereka merasa lelah secara fisik dan emosional," ujarnya pada acara HiLo Menginspirasi Hidup Aktif dan Kreatif di Era Normal Baru (25/06).

Dampak kesehatan mental ini tentunya bukan merupakan hal yang baik dan harus diatasi. Mungkin di awal masa pandemi, Anda akan merasa bosan atau stres, namun seiring waktu berjalan, Anda harus mulai beradaptasi, sehingga bisa menemukan cara agar dapat bertahan hidup, sampai era new normal tiba. Untuk itu ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap aktif di masa new normal ini, yaitu:

Aktif Bergerak

Untuk menghadapi masa new normal, seseorang dituntut menjadi lebih kreatif agar ia bisa menghasilkan sesuatu yang baik untuk dirinya. Selain itu, tetap aktif bergerak atau berolahraga juga tak kalah penting untuk dilakukan.

Berdasarkan penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, ditemukan bahwa membangun gaya hidup yang aktif, misalnya berolahraga rutin dengan berlari 15 menit setiap hari atau berjalan selama 60 menit, serta aktif bergerak dapat bermanfaat untuk menurunkan risiko depresi, melepaskan rasa tegang dan stres, serta meningkatkan energi fisik dan mental melalui produksi endorfin.

Melakukan Hobi

Bila kesehatan secara fisik sudah Anda penuhi dengan tetap aktif bergerak, kesehatan mental pun juga perlu diperhatikan, dengan cara melakukan hobi dan mengeksplorasi hal-hal baru yang juga bermanfaat untuk membantu meningkatkan mood dan mengurangi stress.

"Bahkan, bermula dari hal yang kita sukai, kita dapat mengeksplorasi potensi diri kita untuk menunjang perkembangan diri, baik secara personal maupun professional (self-growth)," tambah Nadya.

Menggali Potensi Diri

Untuk bisa menggali potensi diri, Anda hanya perlu mengingat kata kunci STAR, yaitu start, try, assess, dan repeat. Start berarti mulai. Moms bisa memulai apa pun menggunakan hal-hal yang ada di rumah atau memulai hal yang pertama kali terlintas di pikiran Anda.

Setelah memulai, Anda harus melakukan percobaan (try) beberapa kali untuk mendapatkan pembelajaran atau kemampuan evaluasi yang lebih kaya tentang diri Anda sendiri. Kemudian Anda bisa menilai atau assess dari hal yang Anda lakukan, apakah Anda suka menjalaninya, atau sebaliknya, dan identifikasi semua emosi yang dirasakaan saat melakukan hal tersebut.

Bila ternyata Anda menikmati atau menyukai hal yang Anda lakukan, maka jangan ragu untuk melakukannya lagi atau repeat untuk meningkatkan skill atau kemampuan Anda. Sementara bila Anda tidak menyukainya Anda bisa memulai kembali mencari hal lain yang lebih menyenangkan dan membuat Anda nyaman.

Dengan tetap aktif dan melakukan hal yang disukai, pada dasarnya hal tersebut bisa meningkatkan perasaan bahagia dan puas secara fisik maupun mental. Selain itu yang paling penting juga mendorong self-growth, baik secara personal maupun profesional. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)