Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Ini Hormon-hormon yang Bekerja Selama Masa Kehamilan

Ini Hormon-hormon yang Bekerja Selama Masa Kehamilan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Saat hamil, Moms mungkin akan banyak mengalami perubahan. Tak hanya dari bentuk tubuh, tetapi juga kebiasaan dan sifat yang baru dialami dan mungkin saja cukup mengejutkan. Perubahan ini tentunya bukan tanpa sebab, melainkan dipengaruhi oleh hormon yang meningkat dalam tubuh Anda.

Setidaknya ada 7 hormon yang muncul dan meningkat selama kehamilan. Hal ini tak hanya untuk menjaga sistem metabolisme dalam tubuh, tapi juga membantu perkembangan janin dalam rahim. Agar lebih siap menjalani fase mengandung, yuk berkenalan dengan hormon-hormon istimewa selama masa kehamilan berikut ini!

1. Progesteron

Hormon progesteron telah terbentuk sejak awal kehamilan, oleh corpus luteum atau kista pada ovarium selama 10 mingggu. Setelah itu, hormon ini akan diproduksi oleh plasenta, yang fungsinya akan melemaskan semua otot polos yang paling penting. Karenanya, pembuluh darah akan menjadi lebih relaks dan tekanan darah juga menjadi lebih rendah daripada biasanya.

Kondisi ini akan membuat Moms mengalami pusing-pusing, mulas, sendawa, mual, muntah, refluks, hingga sembelit. Pertumbuhan rambut di area tertentu, seperti payudara atau perut bagian bawah juga bisa terjadi. Hormon ini pun memiliki peran penting, yaitu membantu sistem kekebalan tubuh Anda dalam menoleransi DNA asing, yaitu janin di dalam kandungan.

2. Estrogen

Hormon lain yang masih berkaitan adalah estrogen, yang didekresikan oleh corpus luteum hingga diambil alih oleh plasenta. Fungsinya, untuk memicu perkembangan serta pertumbuhan beberapa organ dan sistem tubuh lainnya pada janin. Estrogen juga berperan dalam persiapan payudara untuk memproduksi ASI dan memperbesar salurannya. Pada awal kehamilan, hormon ini akan menyebabkan spider veins, mual, dan nafsu makan meningkat. Beberapa calon ibu juga akan mengalami perubahan kulit menjadi lebih glowing karena peningkatan kadar estrogen ini.

3. Human Chorionic Gonadotropin

HCG atau Human Chorionic Gonadotropin merupakan kunci selama kehamilan, karena hormon ini yang akan memberi tahu Anda sebagai calon ibu bahwa terdapat kehidupan di dalam rahim dan tubuh akan membangun sarang untuknya. Ovarium juga akan mematikan jalur produksi pematangan sel telur setiap bulan.

Bagi Moms yang memiliki kadar HCG cukup tinggi, Anda mungkin saja bisa mengalami mual dan muntah. Berdasarkan fasenya, hormon ini akan meningkat delapan hari setelah ovulasi, memuncak pada 60 hingga 90 hari, dan kemudian turun sedikit, lalu mendatar selama sisa kehamilan.


4. Relaxin

Hormon relaxin menjadi penanggung jawab yang melonggarkan ligamen yang menyatukan tulang panggul. Otot rahim juga menjadi lebih relaks, sebagai persiapan jalan lahir bayi nanti. Pada beberapa calon ibu, relaxin bisa menimbulkan rasa sakit, peradangan, dan kecenderungan canggung pada beberapa bagian tubuh, seperti bahu, lutut, pinggul, dan pergelangan kaki.

5. Prostaglandin

Prostaglandin merupakan senyawa yang sifatnya serupa dengan hormon, berperan untuk membantu ibu hamil mengalami kontraksi rahim dan membuat leher rahim terbuka lebih lebar. Nantinya, senyawa ini akan mencegah perdarahan berlebih dan membantu proses persalinan tetap lancar.

6. Oksitosin

Oksitosin menjadi hormon lain yang membantu meregangkan leher rahim serta mulai merangsang puting susu untuk menghasilkan ASI. Hormon oksitosin sering dikaitkan sebagai pemicu persalinan, karena bisa dianggap sebagai induksi alami dan membuat persalinan lebih lancar. Setelah bayi lahir nantinya, hormon ini akan semakin meningkat dan bisa menambah bonding antara Anda dan Si Kecil lho, Moms!

7. Prolaktin

Hormon lain yang juga berfungsi untuk menghasilkan susu adalah prolaktin. Kadarnya akan meningkat 10 hingga 20 kali selama kehamilan, sehingga tak jarang timbul 'ASI bocor' meski Anda masih hamil di trimester akhir. Selain membantu produksi ASI, prolaktin juga menjaga metabolisme, sistem kekebalan tubuh, mengatur siklus haid, serta menjaga kadar cairan tubuh. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)