Type Keyword(s) to Search
ARCHIVE

Edukasi Menyusui Belum Optimal

Edukasi Menyusui Belum Optimal
edukasi menyusui masih belum berhasil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pentingnya air susu ibu (ASI) bagi bayi sudah selayaknya dipahami para ibu, sehingga mereka dapat menyusui Sang Bayi sesuai anjuran. Ya, pemberian ASI selama 6 bulan pertama kehidupan Si Kecil, dilanjutkan dengan menyusui selama 2 tahun bersama dengan pemberian MPASI yang cukup gizi, dapat menyelamatkan hidup jutaan anak dan menghemat biaya kesehatan yang semakin melambung tinggi.

 

Banyak pula manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari menyusui. Menyusui dapat menurunkan angka diare, pneumonia, dan penyakit-penyakit lain yang mematikan. Menyusui juga dapat melindungi bayi dari penyakit-penyakit, seperti diabetes, kanker, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya pada saat Sang Anak beranjak dewasa.

 

Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Mia Sutanto, mengungkapkan, kemampuan seorang wanita untuk menyusui adalah aset nasional. Karena itu, negara memiliki peran yang besar dalam mendukung gerakan ibu menyusui secara optimal. Bahkan, World Health Organization (WHO) pun turut merekomendasikan kegiatan menyusui sebagai salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak.

 

Namun, anjuran pemberan ASI ini dinilai belum menjadi sebuah gerakan massal dan jauh dari sukses. Upaya yang dilakukan untuk mendukung gerakan para ibu yang memberikan ASI masih minim promosi dan edukasi. Selain itu, dukungan dari negara juga belum maksimal, baik dari sisi kampanye maupun anggaran.

 

Data UNICEF menyebutkan, dari 135 juta bayi yang lahir setiap tahunnya di seluruh dunia, hampir 83 juta bayi tidak mendapatkan ASI yang optimal dari Sang Ibu. Hanya 42 persen atau sekitar 56,7 juta bayi yang berhasil melakukan inisiasi menyusu dini. Selain itu, sebanyak 39 persen atau 52,6 juta ibu yang dapat menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, dan hanya 58 persen ibu yang melanjutkan kegiatan menyusui hingga usia anak menginjak 2 tahun.

 

Sebuah studi juga menyebutkan, sejumlah dana yang harus dibayar negara-negara akibat tidak mendukung pemberian ASI yang optimal. Pemegang polis asuransi di Amerika Serikat dilaporkan harus membayar 3 sampai 6 miliar dollar AS untuk mengobati penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan menyusui. Untuk itu, semua pihak perlu bekerja sama melalui berbagai aspek dan bidangnya masing-masing untuk mempromosikan pentingnya menyusui. (Aulia/DMO/Dok. M&B)