Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tawa Si Kecil memang menggemaskan ya Moms. Tapi terkadang tak mudah untuk membuatnya tertawa atau bahkan tersenyum. Padahal tertawa punya peranan penting dalam perkembangan mental anak.
Menurut Louis Franzini, PhD, penulis buku Kids Who Laugh: How to Develop Your Child's Sense of Humor, selera humor akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri, kemampuan menyelesaikan masalah, dan mengasah kemampuan bersosialisasi. Nah, bagaimana membuat Si Kecil lebih sering tertawa? Moms bisa memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia buah hati Anda, sebagai berikut:
Bayi 3 Bulan
Bayi biasanya mulai tertawa sejak usia 3 atau 4 bulan. Karena bayi tidak mengerti humor, maka mereka tertawa karena stimulasi secara fisik, seperti Anda menggelitik perutnya. Terkadang tawa Si Kecil juga terjadi karena ia tengah meniru Anda.
Dalam otak Si Kecil, terdapat sel yang disebut mirror neurons atau neuron cermin yang memicunya untuk mengimitasi tindakan Anda. Ia akan meniru senyum Anda, dan lama-kelamaan akan meniru Anda tertawa. Hal lain yang membuat Si Kecil tertawa adalah fakta bahwa selera humor bayi berdasarkan kemampuannya menyadari ada sesuatu yang berbeda atau mengejutkan.
Bayi 6 Bulan
Bayi berusia 6 bulan memiliki kemampuan untuk tertawa. Biasanya mereka tertawa karena merasakan sesuatu yang tidak biasa, misalnya Moms berpura-pura menjadi monyet atau memperlihatkan ekspresi muka yang aneh. Semakin aneh tindakan Anda, bukan tak mungkin tawa Si Kecil akan semakin keras. Pastikan Anda juga tersenyum agar Si Kecil mengetahui Anda tengah bercanda dengannya.
"Orang tua harus memberikan petunjuk yang jelas kepada buah hatinya, bahwa Anda melakukan tindakan itu untuk bersenang-senang dan tidak berbahaya. Senyum di wajah Anda juga akan menjadi petunjuk bahwa Anda tengah berusaha menghiburnya, bukan karena Anda punya masalah mental," jelas Gina Mireult, Ph.D, profesor psikoligi di Johnson State University, Vermont, seperti dilansir situs Parents.
Bayi 9 Bulan
Otak bayi semakin berkembang. Ia mulai menyadari hal-hal yang bukan bagian dari kenyataan. Si Kecil akan menganggap hal-hal aneh tersebut sebagai sesuatu yang lucu. Misalnya, Moms menaruh kaus kaki di kepala.
Selama beberapa bulan sebelumnya, Si Kecil telah mengamati perilaku Anda. Ia tahu bahwa kaus kaki digunakan di kaki, bukan di kepala. Oleh sebab itu, ia akan merasa aneh sekaligus lucu ketika Anda mengenakan kaus kaki itu di kepala.
Satu hal lagi yang perlu Moms ketahui, bayi tidak akan merasa cepat bosan. Jadi Anda bisa mengulang lelucon yang sama hingga lima kali, ia akan tetap tertawa melihatnya.
Bayi 12 Bulan
Saat Si Kecil semakin besar, ia tak lagi mengandalkan orang tuanya untuk tersenyum dan tertawa. Si Kecil bisa mencari cara sendiri untuk tertawa. Selain itu, bayi di usia ini juga mudah terstimulasi oleh suara. Ia akan tertawa mendengar kucing mengeong atau saat Moms mengeluarkan suara-suara aneh. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- bayi
- bayi tertawa
- stimulasi