Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Masalah fertilitas atau kesuburan memang menjadi faktor penting agar Anda dan pasangan dapat memiliki anak. Bukan hanya wanita saja yang harus memperhatikan masa suburnya jika ingin berhasil memperoleh anak, pria pun juga perlu melakukan hal yang sama.
Namun, pengertian masa subur antara wanita dan pria tentunya akan berbeda. Jika masa subur seorang wanita berpatokan pada siklus menstruasi setiap bulannya, maka masa subur pria bisa dilihat dari kualitas dan kuantitas sperma yang ia hasilkan.
Selain itu, ada beberapa ciri-ciri yang perlu diketahui mengenai masa subur pria, Moms. Nah, pastikan Anda dan suami juga mengetahui hal ini agar keinginan dan kesempatan Anda berdua untuk memiliki anak semakin besar.
1. Masa subur pria sering terjadi di pagi hari
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kualitas dan kuantitas sperma seorang pria akan lebih tinggi saat pagi hari. Ya, masa subur pria akan meningkat di waktu ini. Penjelasannya, suhu udara yang dingin bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, dan semakin tinggi suhu udara, hal tersebut bisa menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Karena itu, untuk meningkatkan kemungkinan hamil, Anda dan pasangan perlu lebih sering melakukan hubungan intim di pagi hari, Moms.
Kendati demikian, beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa perbedaan jumlah sperma di pagi hari dan malam hari sesungguhnya tidaklah terlalu signifikan. Memang jumlah sperma di pagi hari biasanya lebih banyak, tapi perbedaan jumlah tersebut tidak terlalu berpengaruh pada proses pembuahan, karena sel telur hanya butuh satu sperma yang berkualitas untuk melakukan pembuahan. Jadi, selama Anda juga dalam masa subur, Anda dan suami dianjurkan untuk berhubungan seks secara rutin, kapan pun ada peluang untuk melakukannya, baik pagi hari maupun malam hari.
2. Masa subur pria dipengaruhi oleh usia
Selama ini, pria dianggap tidak memiliki batas masa subur dan dapat membuahi sel telur kapan pun. Namun, anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Nyatanya, masa subur pria juga dipengaruhi oleh usia. Secara garis besar, kualitas sperma yang terbaik bisa didapatkan pria pada usia 25-40 tahun. Setelah pria berusia 40 tahun, umumnya kemampuan sperma untuk bisa membuahi akan menurun. Semakin tua usia seorang pria, kualitas spermanya akan berkurang dan pergerakan spermanya juga akan menurun.
3. Makanan dan olahraga juga berpengaruh pada kesuburan pria
Kesuburan pria juga berkaitan erat dengan pola makan dan aktivitas fisik yang ia jalani. Menjaga pola makan dengan baik serta rajin mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang akan membantu menjaga kualitas dan kuantitas sperma seorang pria tetap dalam kondisi prima.
Baca juga: Ini Nutrisi yang bisa Membantu Tingkatkan Jumlah Sperma
Olahraga dan aktivitas fisik juga berpengaruh terhadap kesuburan seorang pria. Dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pria yang berolahraga 3-5 kali seminggu akan memiliki sperma lebih berkualitas dibandingkan dengan pria yang tidak berolahraga. Tidak perlu melakukan olahraga berat hingga membuat tubuh menjadi kekar dan berotot. Selama seorang pria dalam keadaan bugar, maka spermanya juga akan selalu dalam kondisi prima.
Selain itu, gaya hidup juga berpengaruh kepada kualitas sperma. Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Sperma yang dihasilkan bisa mengalami kerusakan akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok. Begitupun dengan mengonsumsi minuman beralkohol. Hal ini juga berisiko merusak sperma. (M&B/SW/Dok. Freepik)