Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tak sedikit ibu yang langsung panik ketika suhu badan bayinya meningkat atau mengalami demam. Padahal tidak semua situasi kenaikan suhu badan bayi memerlukan tindakan pemberian obat. Berikut adalah fakta penting yang perlu Moms ketahui saat Si Kecil mengalami demam.
1. Area Tepat Pengukuran Suhu
Sebagian besar Moms memilih untuk mengukur suhu tubuh bayi di area dahi, ketiak, maupun mulut. Padahal, sesungguhnya area paling akurat untuk pengukuran suhu tubuh Si Kecil adalah di dubur walaupun memang kurang praktis. Anda bisa menggunakan termometer digital guna mengukur suhu tubuh bayi.
Jangan lupa untuk mencuci bersih termometer tersebut lalu olesi dengan petroleum jelly sebelum memasukkannya ke dalam dubur sepanjang sekitar 2 sentimeter. Lalu diamkan selama dua menit hingga termometer berbunyi, setelah itu dikeluarkan secara perlahan.
2. Demam Tidak Selalu Indikasikan Infeksi
Demam bukanlah penyakit, melainkan pertanda atau gejala dari suatu penyakit. Penyebab demam pada bayi yang paling sering adalah infeksi virus atau bakteri. Tingginya suhu tubuh bayi yang ditunjukkan dengan gejala demam sebenarnya pertanda baik karena kondisi itu menunjukkan sistem kekebalan tubuh bayi sedang berusaha melawan kuman penyakit yang menyerang.
Sifat dan penanganan demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri tidak sama dengan demam akibat infeksi virus. Perbedaannya sebagai berikut:
⢠Demam akibat virus terjadi ketika tubuh berupaya melawan penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya ISPA atau diare. Demam jenis ini tidak dapat diobati oleh antibiotik dan biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam tiga hari.
⢠Demam akibat bakteri terjadi saat tubuh melawan infeksi bakteri, seperti pada infeksi telinga, infeksi saluran kemih, atau pneumonia karena bakteri. Demam jenis ini harus lebih diwaspadai karena bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar. Pengobatannya menggunakan antibiotik sesuai resep dokter.
Selain infeksi virus dan bakteri, kenaikan suhu badan Si Kecil juga bisa disebabkan:
⢠Suhu udara yang panas
⢠Mengenakan pakaian yang terlalu tebal atau tertutup
⢠Imunisasi
⢠Tumbuh gigi
⢠Penyakit autoimun
⢠Dehidrasi.
3. Fokus pada Gejala, Bukan Demamnya
Banyak orang tua percaya bahwa semakin tinggi suhu tubuh anak, maka semakin parah sakitnya. Padahal tidak begitu. Bayi dengan suhu tubuh 37,9 derajat Celsius bisa saja merasa nyaman dan masih aktif bermain, sementara yang suhu tubuhnya di bawah itu malah rewel dan tampak lesu.
Bayi yang tampak nyaman meski sedang demam sesungguhnya tidak memerlukan obat penurun panas. Sebaliknya, anak yang menjadi lebih rewel, tidak aktif, lesu, atau mau makan dan minum perlu segera diberikan penanganan meski demamnya tidak terlalu tinggi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat bayi merasa lebih nyaman saat demam, di antaranya:
⢠Memberikan ASI atau susu formula lebih sering. Untuk bayi berusia di atas 6 bulan, bisa diberikan air putih atau minuman elektrolit khusus bayi. Hal ini untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi.
⢠Memandikan Si Kecil dengan air hangat untuk membantu menurunkan panas. Segera angkat Si Kecil dari air ketika ia mulai terlihat menggigil.
⢠Memakaikan baju yang nyaman pada Si Kecil dan menutupi tubuhnya dengan kain tipis, bukan selimut tebal.
⢠Mengompres dahi dan ketiaknya dengan handuk kecil yang sudah dibasahi air hangat.
4. Pemberian Obat Penurun Panas
Jika demam tak kunjung turun setelah dikompres, Moms bisa memberikan obat penurun panas kepada Si Kecil. Ingat, pastikan obat yang Anda pilih adalah obat khusus bayi, misalnya yang mengandung parasetamol. Namun jika Si Kecil berusia di bawah 3 bulan, pemberian obat harus dengan konsultasi dokter terlebih dahulu.
Berikan obat sesuai dosis yang tertera pada kemasan. Jangan memberikan aspirin kepada bayi karena obat ini dapat menyebabkan efek samping serius pada bayi dan anak-anak, yaitu sindrom Reye yang bisa berakibat fatal. Selain itu, obat penurun panas ibuprofen juga sebaiknya tidak diberikan pada bayi karena berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan ginjal.
5. Bahaya Demam pada Bayi Berusia di Bawah 3 Bulan
Suhu tubuh lebih dari 38 derajat pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan merupakan kondisi darurat dan harus segera dibawa ke dokter. Setidaknya ada dua alasan mengapa kondisi ini tidak bisa diabaikan.
Pertama adalah karena lapisan pelindung antara pembuluh darah dan sistem saraf pusat bayi berusia kurang dari 3 bulan masih sangat tipis. Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, kondisi ini bisa mempermudah penyebaran bakteri ke seluruh tubuh.
Alasan kedua adalah karena bayi berusia kurang dari 3 bulan belum memiliki sistem kekebalan tubuhnya yang kuat sehingga sangat rentan terhadap infeksi. Oleh sebab itu, bayi kurang dari 3 bulan yang menunjukkan infeksi, termasuk demam, perlu segera dibawa ke dokter guna mendapatkan pengobatan.
Moms juga perlu segera membawa Si Kecil ke dokter apabila ia tidak mau makan, mengalami sesak napas, kejang, muntah, diare, muncul ruam, terlihat lesu, sangat rewel, atau demamnya bertahan lebih dari tiga hari. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)