Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selain mengalami perubahan bentuk tubuh, saat hamil perempuan juga mengalami perubahan hormon sehingga menyebabkan adanya keluhan-keluhan yang dirasakan, seperti mual muntah atau mudah letih. Keluhan-keluhan tersebut biasanya terjadi pada trimester 1 kehamilan. Namun sebenarnya masih banyak lho, keluhan lainnya yang mungkin Moms alami pada kehamilan di usia 1-13 minggu ini.
Untuk mengetahui apa saja keluhan-keluhan yang biasa dialami ibu hamil pada trimester 1 dan cara mengatasinya, simak penjelasan dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah â Pondok Indah, yang sudah M&B rangkum dari Live Webinar bertema "Keluhan pada Masa Kehamilan dan Penanganannya" berikut ini.
1. Morning Sickness
Meski disebut morning sickness, namun mual dan muntah pada ibu hamil ini juga bisa terjadi saat siang ataupun malam hari. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Namun memasuki trimester 2, gejala morning sickness ini biasanya akan berkurang.
Cara mengatasinya: Makan dengan porsi kecil namun sering, konsumsi jahe (permen jahe atau wedang jahe), dan pergi ke dokter bila merasakan pusing yang hebat.
2. Gerah dan Letih
Kehamilan dapat meningkatkan suhu tubuh sehingga ibu hamil dapat merasa gerah, terutama bagi Anda yang tinggal di tempat beriklim tropis dan ketika sedang berolahraga. Peningkatan hormon estrogen saat hamil pun juga bisa membuat bumil merasa letih dan mudah mengantuk.
Cara mengatasinya: Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan cukupi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan minum sebanyak 2,5-3 liter air per hari (tergantung pada aktivitas masing-masing), tidur cukup, dan tetap cool down.
3. Nyeri Payudara
Peningkatan hormon progesteron di usia kehamilan 4-6 minggu dapat menyebabkan nyeri dan payudara membengkak. Namun keluhan ini akan mereda pada akhir trimester 1.
Cara mengatasinya: Gunakan maternity bra atau sport bra yang tidak memiliki kawat, serta gunakan breast pad bagi Anda yang memiliki puting yang sangat sensitif guna mengurangi gesekan pada bra.
4. Kram Perut Bawah
Kram pada perut bagian bawah saat hamil biasanya disebabkan oleh kondisi telur yang terfertilisasi pada dinding rahim sehingga menyebabkan sedikit luka atau mengeluarkan darah atau disebut dengan Hartman's sign. Keluarnya darah tersebut biasanya diikuti dengan kram perut bagian bawah.
Cara mengatasinya: Berhenti merokok, minum minuman alkohol, dan mengonsumsi sembarang obat-obatan.
5. Kembung dan Konstipasi
Motilitas usus menurun pada saat hamil. Biasanya pengosongan lambung memakan waktu 4 jam sekali, tapi saat hamil pengosongan lambung memakan waktu 5-6 jam sekali karena pergerakan dalam usus menurun sehingga menyebabkan ibu hamil sulit buang air besar yang juga membuat kembung.
Cara mengatasinya: Diet tinggi serat dan pastikan tubuh cukup terhidrasi.
6. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil
Peningkatan kerja pada ginjal sebesar 50% dan perubahan hormon saat hamil menghasilkan produksi urine yang meningkat. Selain itu, rahim yang membesar juga mendesak kantung kemih sehingga membuat Anda merasakan kandung kemih terasa penuh dan sering ingin berkemih.
Cara mengatasinya: Pastikan tubuh cukup terhidrasi dan minum secara teratur agar dapat mengatur waktu untuk berkemih dan mencegah terjadinya inkontinensia, yaitu kondisi di mana Anda tidak dapat mengontrol buang air kecil Anda.
7. Mood Swing
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada kehamilan merupakan suatu hal normal. Namun peningkatan hormon ini membuat ibu hamil sering mengalami perubahan emosional atau mood swing. Perubahan mood tersebut bisa mengarah pada euforia, kecemasan, atau bahkan depresi.
Cara mengatasinya: Selalu berpikir positif, menerima segala perubahan yang terjadi saat hamil, dan curhat pada orang yang Anda cintai dan percayai.
8. Peningkatan Berat Badan
Moms pernah mendengar istilah hamil kebo? Menurut dr. Fadli, ibu hamil yang tidak mengalami mual muntah sama sekali dan bisa makan dengan baik atau bisa makan sebanyak-banyaknya saat hamil bisa disebut sebagai hamil kebo.
Namun bila Moms mengalami hamil kebo ini, Anda perlu memantau kenaikan berat badan yang aman saat hamil, karena belum tentu kenaikan berat badan yang banyak diiringi dengan berat badan janin yang meningkat pula. Selain itu, kenaikan berat badan yang terlalu banyak saat hamil bisa berisiko meningkatkan keracunan kehamilan.
Cara mengatasinya: Pastikan ibu menjaga asupan nutrisi, makan makanan yang tinggi protein, dan lakukan olahraga seperti jalan kaki atau berenang. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)