Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms tentu pernah mendengar istilah makanan gluten-free atau makanan bebas gluten. Akan tetapi, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan gluten?
Perlu diketahui, gluten merupakan salah satu jenis protein yang biasanya terkandung dalam gandum. Gluten mengandung peptida, yaitu sejenis protein yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Inilah alasan mengapa Anda sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gluten, terutama jika Anda mengidap obesitas, kelelahan kronis, dan memiliki masalah pencernaan.
Seperti yang telah disebutkan, gluten terdapat dalam gandum. Oleh sebab itu, makanan olahan gandum seperti roti, sereal, dan oat yang terbuat dari gandum mengandung kadar gluten yang cukup tinggi. Jika ingin menguranginya, Anda bisa mengganti jenis roti yang terbuat dari tepung beras atau kentang, dan sereal yang berbahan dasar jagung atau beras.
Efek Bagi Kesuburan
Selain memicu sejumlah masalah kesehatan, gluten juga diyakini memengaruhi kesuburan pada wanita dan pria. Adalah Trudy Scott, ahli gizi bersertifikat yang berbasis di Rancho Cordova, California, AS, sekaligus penulis The Antianxiety Food Solution, yang mengatakan bahwa penyebab infertilitas pada sebagian kecil pria dan wanita adalah penyakit celiac.
Celiac merupakan kelainan autoimun yang dipicu oleh reaksi tubuh terhadap gluten. Kelainan ini didiagnosis pada lebih dari lima persen wanita yang mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan di sebuah klinik. Laporan tersebut dikemukakan dalam sebuah studi di Journal of Reproductive Medicine pada 2011. Sedangkan laporan penelitian pada 2011 lainnya, dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology Research menemukan prevelansi penyakit celiac yang lebih besar pada pasangan infertil ketimbang pasangan yang melaporkan tidak ada masalah reproduksi.
Secara khusus disebutkan bahwa wanita yang mengidap penyakit celiac kerap menderita gangguan menstruasi seperti amenore sekunder. Kondisi ini terjadi saat wanita yang biasanya memiliki siklus menstruasi normal akan mengalami tidak adanya periode menstruasi yang cukup lama. Kondisi seperti ini bisa menyebabkan ovulasi lebih sedikit.
Sementara itu, pria dengan penyakit celiac mungkin memiliki kadar testosteron yang lebih rendah dan sperma abnormal. "Masalah gluten harus selalu dianggap sebagai salah satu dari banyak faktor yang menyebabkan infertilitas," ungkap Trudy Scott.
Tidak Selamanya Buruk
Meski memiliki efek samping, gluten tidak selamanya berakibat buruk. Pasalnya, gluten memiliki kandungan nutrisi komplek yang dibutuhkan oleh tubuh dan lebih dari 50 persen kandungan ini berupa protein. Anda tentunya sudah mengetahui bahwa protein sangat penting dalam memperbaiki jaringan lama sekaligus menunjang pembentukan jaringan tubuh yang baru.
Jika Anda tidak memiliki masalah atau sensitivitas yang tinggi terhadap gluten, Anda tentunya bisa mengonsumsi jenis makanan yang mengandung gluten dengan jumlah yang dibatasi. Akan tetapi jika tubuh Anda tak bisa menolerir gluten, sebaiknya Anda menghindari karena bisa masalah berupa perut kembung, diare, hingga radang usus. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)