Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kesehatan mulut menjadi salah satu yang perlu diperhatikan, sebab balita juga bisa mengalami masalah bau mulut. Hal ini disebabkan oleh banyaknya bakteri yang tidak segera dibersihkan. Selain itu, kondisi gigi juga memengaruhi kondisi bau mulut yang Si Kecil alami.
Bau mulut atau dalam istilah medis disebut halitosis adalah kondisi rongga mulut yag mengeluarkan aroma tidak sedap. Selain itu, ada gejala lain yang bisa dialami anak balita, sehingga membuatnya merasa tidak nyaman dan perlu diatasi sesegera mungkin, Moms!
Gejala dan Penyebab Bau Mulut
Apabila Si Kecil mengalami halitosis, maka ia akan merasakan pahit atau asam di dalam mulut, serta lidah menjadi berwarna putih. Tak hanya akibat bakteri yang aktif di dalam mulut, halitosis juga disebabkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut:
Masalah Kesehatan Gigi
Meski masih balita, ada saja masalah kesehatan gigi yang terjadi pada Si Kecil. Beberapa di antaranya adalah gigi berlubang, karang gigi, abses gigi, hingga adanya infeksi pada gusi. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani oleh dokter gigi anak, maka akibatnya tidak hanya bau mulut, tapi juga peradangan yang membuat anak Anda mendapat tindakan cabut gigi.
Sisa Makanan Tertinggal
Aktivitas menggosok atau menyikat gigi tak hanya dilakukan saat mandi saja, tapi juga dianjurkan dilakukan setelah makan. Sebab, sisa makanan yang tertinggal dapat menimbulkan bakteri yang aktif dan menimbulkan aroma tidak sedap di mulut.
Timbulnya bau mulut pada Si Kecil juga bisa dipicu oleh makanan yang memiliki aroma kuat. Misalnya, anak baru saja mengonsumsi makanan dengan bawang putih yang banyak atau menu pedas, hingga akhirnya membuat mulut bau dan perlu dibersihkan secepatnya.
Mulut Kering
Penyakit pernapasan seperti sinusitis membuat Si Kecil kesulitan bernapas melalui hidung. Akhirnya, ia akan membuka mulut untuk mendapatkan udara, hingga membuat mulut menjadi kering. Kondisi yang disebut xerostomia ini pun mengakibatkan kelenjar liur di dalam mulut tidak mampu menghasilkan cukup air liur.
Air liur sendiri berguna untuk melembapkan mulut dan menetralisir asam dari bakteri. Mulut kering juga bisa terjadi karena efek samping obat, seperti obat flu (antihistamin dan dekongestan), antialergi, dan obat asma yang sering diberikan padanya.
Tanda Penyakit Tertentu
Ada beberapa kondisi penyakit yang ditandai dengan bau mulut pada balita. Yang paling memungkinkan adalah gastrointestinal (GI) atau penyakit asam lambung (GERD), diabetes, adanya gangguan pada ginjal, hingga kanker.
Mengatasi Bau Mulut Balita
Agar masalah bau mulut pada Si Kecil bisa tuntas, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan sebagai cara mengatasi kondisi ini, di antaranya:
1. Rutin menyikat gigi dan membersihkan lidah anak minimal dua kali sehari, dan mengganti sikat gigi dua sampai tiga bulan sekali.
2. Minta Si Kecil banyak minum air putih.
3. Hindari pemberian makanan yang pedas dan berbau menyengat.
4. Buat jadwal untuk cek kesehatan mulut dan gigi, setidaknya enam bulan sekali. Konsultasikan juga kondisi kesehatan anak untuk mengetahui risiko penyakit berbahaya yang ditandai dengan bau mulut. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)