Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penyakit asma harus mendapatkan penanganan khusus, apalagi ketika penyakit tersebut kambuh, karena asma merupakan penyakit kronis yang dipicu oleh kelainan patologis, artinya sifat alergi pada asma akan selalu menetap dan tidak bisa disembuhkan.
Meskipun begitu, gejala asma dapat dikendalikan dan dicegah, salah satunya adalah dengan menggunakan inhaler. Bukan hanya orang dewasa yang memakainya, anak-anak pun menggunakannya untuk mengatasi masalah asma mereka. Namun amankah penggunaan inhaler bagi Si Kecil? simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Inhaler?
Inhaler bukanlah obat, melainkan alat yang berfungsi untuk mengantarkan obat langsung ke paru-paru. Alat ini biasanya digunakan oleh pasien penyakit asma atau PPOK (penyakit paru obstruktif kronis). Obat asma yang terdapat dalam inhaler bisa berupa spray atau bubuk yang terdapat dalam dosis tertentu. Alat ini umumnya lebih disukai oleh para orang tua dan penggunaan dosisnya lebih tepat. Selain itu, inhaler ringan dan ringkas sehingga mudah untuk dibawa ke mana pun. Cara pakainya juga praktis, cukup dengan menekan tabung obat dan menghirup uapnya lewat corong.
Menurut laman Guidelines for Nurse, anak di bawah usia 5 tahun yang menderita asma kronis dapat memilih inhaler tipe Metered Dose Inhalers (MDI), tapi penggunaannya membutuhkan koordinasi. Karena anak harus dapat mengaktifkan perangkat dan menghirup secara bersama-sama. Untuk itu, alat tersebut akan sedikit lebih sulit digunakan oleh balita yang belum memiliki koordinasi yang baik. Itu sebabnya beberapa dokter menggunakan spacer (pengatur jarak) pada MDI.
Amankah Penggunaan Inhaler bagi Anak?
Untuk orang dewasa, penggunaan inhaler sebagai penenang serangan asma hampir tidak pernah memberikan efek samping negatif terhadap penggunanya. Tetapi, bukan berarti penggunaan inhaler tidak memiliki efek samping negatif, khususnya bagi Si Kecil.
Penggunaan inhaler perlu diperhatikan secara seksama, terutama ketika buah hati anda dalam masa pertumbuhan. Si Kecil juga akan menggunakan obat-obatan asma sejak kecil, maka peluang untuk munculnya efek samping negatif dari pemakaian inhaler akan lebih besar dari penderita asma dewasa.
Selain adanya efek samping negatif yang mungkin muncul dalam sesaat, peluang munculnya efek samping negatif lain akibat jangka panjang penggunaan akan lebih besar. Karena itu, pilihkan obat-obatan asma bagi buah hati Anda yang mengandung dosis steroid sekecil mungkin, demikian diberitakan seperti dilansir dari situs Asthma.org.uk.
Untuk anak, terdapat alat lain yang lebih mudah digunakan, yakni nebulizer, karena tidak memerlukan koordinasi dan anak hanya perlu duduk saja sambil bernapas seperti biasa. Selain itu, alat ini akan membantu kasus asma parah menjadi lebih baik, serta dapat mengaktifkan campuran dari dua obat asma atau lebih.
Studi juga menunjukkan bahwa alat mana pun yang digunakan untuk mengatasi asma sebenarnya tidak menjadi masalah, asal digunakan dengan benar. Pada intinya, semua metode akan bekerja dengan baik ketika teknik yang digunakan benar.
Pada dasarnya semua jenis pengobatan memiliki efek samping bagi penggunanya. Namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan cara penggunaan yang tepat dan dengan petunjuk dokter ya, Moms! (Binar MP/SW/Dok. Freepik)