Type Keyword(s) to Search
BABY

Ini Manfaat Tempe untuk MPASI Bayi Anda

Ini Manfaat Tempe untuk MPASI Bayi Anda

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, Anda tentu sudah tidak asing dengan tempe. Ya, jenis makanan yang satu ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Tempe mudah sekali ditemui, di supermarket, pasar, bahkan warung di sekitar Anda. Meski tergolong murah harganya, tempe memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.

Nutrisi Tempe

Terbuat dari kacang kedelai, tempe memiliki kandungan protein yang tak kalah dengan daging, yaitu 20,7 g dalam porsi 100 gram. Untuk takaran penyajian yang sama, daging hanya mengandung 18,8 g protein.

Kandungan nutrisi pada tempe memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kedelai karena kadar protein yang larut dalam air akan mengakibatkan meningkatnya aktivitas enzim proteolitik. Perlu diketahui, enzim proteolitik dapat memecahkan rantai panjang protein menjadi zat yang dapat dicerna oleh tubuh.

Selain itu, tempe mengandung lemak yang lebih sedikit. Sedangkan kandungan karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, tiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, piridoksin, biotin, vitamin B12, dan akt retinol pada tempe jauh lebih banyak jika dibandingkan daging.  

Tempe merupakan satu-satunya sumber vitamin B12 dari nabati. Selain itu, tempe juga mengandung antioksidan yang baik bagi daya tahan tubuh. Dengan nilai nutrisi tersebut, tempe merupakan salah satu jenis makanan yang baik untuk dijadikan MPASI atau makanan pendamping ASI bagi Si Kecil.

Potensi Alergi

Pada umumnya, tempe dan produk fermentasi kedelai lainnya merupakan bahan makanan yang aman untuk bayi. Akan tetapi dalam beberapa kasus, bayi bisa mengalami alergi dari beberapa jenis kacang-kacangan. Alergi kedelai pada bayi bisa memicu terjadinya gatal-gatal pada kulit, ruam, hingga kesulitan bernapas.

Oleh sebab itu, Anda mungkin bisa memperkenalkan tempe dalam takaran yang sedikit dulu kepada Si Kecil guna mengetahui apakah ia memiliki alergi terhadap kacang kedelai atau zat lain yang terkandung pada tempe.

Sebagai catatan, tempe juga dianggap sebagai goitrogen, yaitu zat yang bisa mengganggu fungsi tiroid. Apabila Si Kecil memiliki riwayat gangguan tiroid, sebaiknya Moms tidak terlalu sering memberikan tempe sebagai menu MPASI-nya.

Mengolah Tempe

Dalam memasukkan tempe sebagai menu MPASI Si Kecil, Anda perlu menyesuaikan tekstur tempe dengan kemampuan mengunyah bayi. Sebagai langkah awal, Anda bisa mengukus tempe dan mencampurkannya dengan sayuran serta daging, lalu di-blender agar mendapatkan tekstur seperti bubur.

Saat kemampuan mengunyah bayi sudah lebih baik, Anda bisa mengukusnya dan memberikan kepada Si Kecil sebagai salah satu camilan sehatnya. Setelah Si Kecil beranjak besar dan sudah terbiasa mengonsumsi makanan harian keluarga, Anda bisa mengolah tempe dengan cara digoreng atau ditumis dengan sayuran. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)