Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Stop Kebiasaan Anak Menarik Rambut

Stop Kebiasaan Anak Menarik Rambut

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Pasti Anda bingung jika melihat Si Kecil suka menarik rambut orang lain. Ya, Anda harus segera mengatasi perilaku tersebut agar tidak berkepanjangan. Si Kecil perlu diberi pengertian untuk tidak melakukan hal tersebut, karena dapat melukai orang lain. Berikut 4 langkah untuk mengatasi kebiasaan Si Kecil ini, seperti dikutip dari Babycenter.

 

1.  Beri pengertian
Salah satu kunci untuk mengatasi agresi Si Kecil adalah dengan meyakinkannya kalau tidak akan ada yang berubah walaupun ia berperilaku seperti itu. Bila Anda tidak peduli dengan perilaku buruknya, ia akan terbiasa melakukannya dan akan semakin memburuk apabila ia mendapatkan apa yang ia mau. Si Kecil pun menjadi tidak belajar bagaimana berinteraksi sosial sebagaimana mestinya.

 

Ketimbang merasa kasihan kepadanya dan memberikan apa yang ia mau, Anda harus merespons bahwa tindakan menarik rambut adalah hal yang sia-sia. Sebagai contoh, bila Si Kecil menarik rambut temannya untuk mengambil mainan temannya, ambil mainan itu dan kembalikan kepada Sang Teman. Kemudian, berikan penjelasan, “Kita tidak menarik rambut teman kalau mau meminta sesuatu.” Anda harus menerapkan teknik ini sedini mungkin agar perilaku menarik rambut yang dilakukan Si Kecil bisa hilang.

 

2.  Langsung bertindak
Saat Anda menangkap tangan anak yang sedang menarik rambut orang lain, berusahalah melepaskan cengkeramannya dan tahan tangannya dengan lembut. Setelah itu katakan kepadanya, “Kita tidak boleh menarik rambut seperti itu, karena menyakitkan, Sayang....”

 

Anda juga bisa menerapkan hukuman 'chair time out', seperti yang diungkapkan Mark W. Roberts, profesor psikologi klinis dari Idaho State University, Amerika Serikat. Awasi Si Kecil dari jauh saat ia duduk di kursi dan jangan berbicara atau mendekatinya selama 1-2 menit.

 

3.  Bicaralah
Bila hukumannya sudah selesai, ajaklah Si Kecil bicara. Hal ini sangat penting, meskipun keahlian verbalnya masih belum bisa menangkap informasi terlalu detail, sebab memberi penjelasan mengenai perilaku buruknya akan menyelesaikan masalah. Tanyakan kepadanya, “Apakah kamu melakukan kesalahan? Mengapa itu salah?”

 

Menurut Roberts, jika Si Kecil menjawab pertanyaan Anda dengan alasan karena dirinya dihukum, maka jawaban itu wajar saja. Namun, Anda harus menjelaskan kepadanya bahwa perilakunya tersebut dapat pula menyakiti orang lain.

 

Jangan berharap Si Kecil akan langsung mengerti. Ia mungkin akan melakukan hal itu lagi, tetapi Anda harus selalu konsisten dan jangan cepat putus asa. Bila ia sudah lebih besar dan mulai bisa bicara, ajarkan kepadanya bagaimana cara mengekspresikan dirinya dengan cara yang baik dan benar.

 

4.  Jangan lakukan hal yang sama
Anda dilarang menarik rambut Si Kecil untuk 'mengajarkan' kepadanya bagaimana rasanya bila rambutnya yang ditarik. Ia berperilaku seperti itu, karena ingin mengubah kondisi sesuai dengan apa yang diinginkan, misalnya untuk menghentikan Sang Kakak yang mengambil mainannya. Jika Anda menarik rambutnya dengan tujuan ia akan berhenti menarik rambut, Anda malah mengajarkan kepadanya kalau menarik rambut orang lain adalah salah satu cara untuk mengubah perilaku orang tersebut.

 

Terapkan hal yang Anda ingin ia tirukan, yaitu dengan mengekspresikan apa yang ia inginkan tanpa harus menyakiti orang lain, sekesal apa pun perasaannya. Semoga berhasil, Moms! (Sagar/DMO/Dok. M&B)