Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menjaga seluruh bagian tubuh untuk tetap sehat dan berfungsi optimal sangatlah penting, dan salah satu yang sering terlupa adalah pusar. Walau terlihat kecil, pusar berperan penting lho, untuk distribusi nutrisi dan oksigen kepada janin selama dalam kandungan.
Keluhan yang sering dialami seputar pusar adalah bau yang tidak sedap. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penyebab ringan hingga yang berat, seperti kista. Simak penjelasannya berikut ini, Moms.
Kebersihan yang Buruk
Bentuk pusar yang masuk ke dalam seperti gua dan berlipat-lipat membuatnya menjadi salah satu tempat terbaik untuk perkembangan bakteri. Sebuah studi pada tahun 2012 yang dimuat di PLOS One menemukan bahwa terdapat setidaknya 67 kelompok bakteri pada pusar.
Bakteri-bakteri ini memakan minyak, kulit mati, kotoran, dan keringat yang terperangkap di dalam pusar. Tak hanya itu, bakteri-bakteri tersebut juga berkembang biak dan berlipat ganda. Sebagai hasilnya, bau yang tidak sedap dapat keluar dari pusar Anda. Makin dalam pusar Anda, makin banyak pula kotoran dan bakteri yang terdapat dalam pusar.
Karena itu, penyebab umum pusar yang berbau tidak sedap adalah rendahnya kebersihan pusar. Membersihkan pusar dengan rutin dan benar sangatlah diperlukan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada pusar.
Infeksi
Selain kebersihan yang buruk, pusar bisa berbau akibat adanya infeksi. Candida merupakan salah satu bentuk jamur yang tinggal di kulit. Area kulit yang gelap, hangat, dan lembap merupakan lingkungan yang sangat disukai Candida, sehingga pusar Anda merupakan salah satu tempat yang cocok untuk berkembang biak. Infeksi ini lebih sering terjadi pada pengidap diabetes melitus.
Orang yang baru saja melakukan operasi perut, seperi operasi umbilical hernia, juga berisiko besar untuk mengalami infeksi pada pusar. Selain itu, luka akibat tindik juga berisiko tinggi untuk memunculkan infeksi pada pusar.
Infeksi dapat menyebabkan pusar mengeluarkan cairan kental yang tak jarang berbau. Selain itu, infeksi juga dapat diiringi dengan demam, kemerahan, dan bengkak. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda menemukan tanda-tanda infeksi pada pusar.
Kista
Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa jenis kista yang dapat menyebabkan pusar berbau tak enak, yakni kista epidermoid, kista pilar, dan kista sebaceous. Kista epidemoid terjadi di lapisan teratas kulit dan kista pilar terjadi di area kulit yang dekat dengan folikel rambut. Kedua jenis kista ini mengandung cairan kental protein dan bila pecah dapat mengeluarkan cairan kekuningan yang berbau tak enak. Tak menutup kemungkinan kista yang sudah pecah untuk mengalami infeksi. Dibandingkan kedua kista ini, kista sebaceous lebih jarang terjadi. Masing-masing penanganan akan disesuaikan dengan jenis dan kondisi infeksi kista.
Tindakan penanganan yang dilakukan bervariasi, tergantung dengan penyebab bau pada pusar. Anda dapat segera mengatasi masalah kebersihan pusar dengan rutin membersihkannya, sedangkan infeksi dan kista memerlukan penanganan khusus oleh dokter. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)