Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Tepatkah Menjanjikan Hadiah agar Anak Mau Berpuasa?

Tepatkah Menjanjikan Hadiah agar Anak Mau Berpuasa?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat bagi para orang tua untuk mulai memperkenalkan anak pada ibadah berpuasa. Memang, hal ini tentu saja tidak mudah dilakukan dan membutuhkan waktu agar Si Kecil bisa memahami makna puasa dan menjalankannya dengan baik.

Umumnya, untuk memotivasi anak mereka agar mau berpuasa, banyak orang tua yang menggunakan iming-iming hadiah. Namun apakah hal tersebut baik untuk dilakukan?

Sebenarnya, memberikan hadiah atau reward pada anak ketika melakukan sesuatu yang baik, sah-sah saja dilakukan orang tua. Hal ini mengingat kondisi Si Kecil yang juga belum bisa memahami secara utuh mengapa seorang muslim harus berpuasa dan konsep pahala baginya.

Hadiah tentu akan memberi semangat bagi Si Kecil untuk belajar berpuasa. Meskipun demikian, jika terus dilakukan, terlalu sering dijanjikan hadiah untuk melakukan puasa akan membawa dampak pada pemahaman Si Kecil mengenai konsep berpuasa ke depannya.

Gagal Memahami Makna Puasa

Ketika anak mulai belajar melakukan ibadah puasa, terus memotivasinya berpuasa demi hadiah akan membuyarkan konsep berpuasa yang sesungguhnya. Si Kecil hanya akan berfokus pada hadiah yang dijanjikan orang tua dan menangkap makna puasa hanya menahan haus dan lapar.

Padahal, selain menahan haus dan lapar, puasa juga diajarkan untuk menahan emosi dan menahan diri dari perilaku yang kurang baik. Sebaiknya, tekankan makna puasa yang sebenarnya pada anak daripada mengiming-imingi hadiah, sehingga ke depannya Si Kecil akan benar-benar ikhlas menjalankan puasa sebagai ibadah yang diwajibkan oleh agama.

Orang tua pun sebaiknya memberikan contoh puasa yang benar dan sehat pada anak. Jika anak masih berusia cukup dini, sebaiknya orang tua jangan memaksanya untuk melakukan ibadah puasa. Ajarkan Si Kecil untuk melakukan ibadah puasa secara perlahan.

Untuk awalnya, Si Kecil bisa mulai berpuasa selama beberapa jam dan kemudian bisa ditingkatkan sesuai kemampuan tubuhnya dalam menahan haus dan lapar. Moms juga perlu selalu melibatkan Si Kecil dalam proses berpuasa sejak dini, seperti ketika waktunya sahur atau berbuka puasa.

Jangan terlalu memaksakan target berpuasa pada anak, karena itu akan membuatnya tertekan. Dan jangan lupa untuk selalu memuji hasil dari proses pembelajarannya. Pada titik ini tentu Anda boleh memberinya hadiah sebagai reward atas keberhasilannya. (Binar MP/SW/Dok. Freepik)