Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Sensori Interoseptif, Penerima Rangsangan dalam Tubuh

Sensori Interoseptif, Penerima Rangsangan dalam Tubuh

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Dalam setiap tubuh manusia, terdapat saraf yang perlu dilatih agar sensorinya bisa berfungsi dengan baik. Salah satu sensori yang tentunya butuh distimulasi, khususnya pada anak-anak, adalah sensori interoseptif atau penerima rangsangan yang terjadi dalam tubuh.

Lebih jelas lagi, sensori ini khusus untuk mendeteksi hal yang terjadi pada organ-organ, kulit, hingga otot dan sendi dalam tubuh, lalu mengirimkan pesan tersebut ke dalam otak. Misalnya saat kita haus atau lapar, kepanasan atau kedinginan, ingin BAK atau BAB, sensori inilah yang berperan penting.

Cara Kerja Sensori Interoseptif

Sensori atau sinyal yang muncul ini nantinya akan diproses oleh otak. Jadi, ketika Si Kecil merasa lapar, ia akan bereaksi dengan memegang perut atau mengatakan ingin makan. Begitu juga saat ia kelelahan, anak akan menguap tanda ia ingin tidur. Apabila hal ini tampak dengan baik, maka bisa menjadi tanda bahwa sensori interoseptif dalam diri Si Kecil berfungsi dengan baik.

Lalu, bagaimana jika sensori ini tidak bekerja semestinya? Kondisi ini akan tampak ketika anak masih di usia bayi hingga batita. Ia masih sulit mengenal sinyal yang hendak dikirim ke otak. Misal, saat ia ingin BAK, karena belum menerima sinyal dengan baik serta belum bisa berbicara, maka ia akan mengompol.

Memengaruhi Psikologi


Interoseptif sendiri nyatanya mampu memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengatur emosi. Maksudnya, Si Kecil akan menunjukkan emosi atau perasaan yang tidak tepat dengan situasi yang ia rasakan di dalam tubuhnya. Hal tersebut berkaitan dengan penerimaan sinyal yang dikirimkan dari anggota tubuh ke otak anak.

Sebagai contoh, Si Kecil mendapat kesempatan untuk berbicara di depan kelas. Biasanya, akan muncul perasaan gugup dengan detak jantung yang cepat. Namun, karena ia belum memahami perasaan ini dan mengaturnya dengan tepat, maka ia akan merasa berat untuk bernapas serta sulit untuk berbicara.

Melatih Sensori Interoseptif

Dari penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa sensori interoseptif sudah harus dilatih sedini mungkin. Hal ini akan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak, tak hanya untuk mengetahui kebutuhan diri sendiri, tetapi juga ketika berinteraksi dengan orang lain.

Dilansir dari Growinghandsonkids.com, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih sensori ini pada Si Kecil, di antaranya:

• Mengajaknya melakukan aktivitas meditasi atau menenangkan diri, agar mereka lebih sadar dengan hal yang terjadi di dalam tubuhnya.

• Melakukan olahraga yoga untuk anak-anak.

• Selain olahraga, kenalkan anak dengan aktivitas berat, seperti memindahkan barang (mainannya) atau menari sambil mendengarkan lagu dengan tempo cepat.

• Konsultasikan dengan terapis untuk mendapatkan pelatihan sensori yang tepat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)