Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

7 Risiko Buruk Begadang dan Bahayanya bagi Kesehatan

7 Risiko Buruk Begadang dan Bahayanya bagi Kesehatan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tidur dengan waktu yang cukup merupakan kebutuhan semua orang. Tapi akibat satu dan lain hal, tak jarang Anda harus memundurkan jam tidur alias begadang. Walaupun begitu, hingga kini belum ada konfirmasi tentang manfaat begadang bagi kesehatan, yang ada malah dampak buruk terhadap kesehatan. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang berbagai bahaya begadang bagi kesehatan.

1. Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi

Sebuah penelitian yang dimuat di Chronobiology International menemukan bahwa orang-orang yang aktif di malam hari berisiko 30% lebih besar memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang aktif di pagi atau siang hari.

Penelitian ini bahkan telah mengontrol durasi dan kualitas tidur para partisipan. Dilansir dari Health, Andrew Varga, MD, profesor di Icahn School of Medicine dan di Mount Sinai Health System, menyatakan bahwa gaya hidup aktif di malam hari menyebabkan pola makan yang tidak sehat serta kecenderungan untuk tidak melakukan olah raga. Kedua hal ini meningkatkan kecenderungan hipertensi.

2. Obesitas

Orang-orang yang tidur terlalu larut cenderung mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak, dibandingkan dengan mereka yang tidak. Menurut National Sleep Foundation, terjaga dan makan setelah jam 8 malam berisiko tinggi untuk mengalami kenaikan berat badan yang tinggi. Ini dikarenakan jumlah makanan yang disantap selama begadang lebih banyak dan cenderung tidak sehat.

Penelitian yang dilakukan oleh North-Western Medicine menyatakan bahwa orang yang tidur lebih larut mengonsumsi 248 kalori lebih banyak, minum lebih banyak minuman ringan tinggi kalori, dan makan makanan cepat saji lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak. Bila hal ini menjadi rutinitas, maka tak menutup kemungkinan begadang dapat menimbulkan obesitas.

3. Diabetes

Tahukah Anda bahwa jadwal tidur Anda dapat memengaruhi risiko terjangkitnya diabetes tipe 2? Hal ini dikarenakan begadang dapat memengaruhi jumlah insulin dalam tubuh. Berkurangnya jam tidur yang berkelanjutan sangat berkaitan erat dengan berkurangnya insulin, sehingga kadar gula dalam tubuh tak mampu diatur dengan baik.

Jumlah glukosa yang terlalu banyak dalam darah akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Berkurangnya durasi tidur juga dapat meningkatkan keinginan untuk makan dan di sisi lain mengecoh otak untuk menyuruh Anda terus makan makanan manis. Hal ini dapat berujung pada menumpuknya gula yang terlalu banyak dalam tubuh.

4. Kulit tampak lebih tua

Begadang sangat erat kaitannya dengan pola tidur yang tidak teratur dan durasi tidur yang tak cukup. Kedua hal ini berpengaruh buruk bagi kulit Anda, Moms. Kurang tidur menyebabkan hormon kortisol, yakni hormon stres, dilepaskan dengan jumlah yang lebih banyak.

Hormon ini dapat memecah kolagen kulit, sehingga dapat membuat kulit mudah rusak. Kulit jadi tampak lebih kering dan kusam sebagai hasilnya. Selain itu, begadang juga merupakan salah satu sebab utama mata panda lho, Moms!

5. Daya fungsi otak menurun

Menurut sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Neurology, kurangnya durasi tidur membuat otak bekerja lebih lama tanpa mendapatkan istirahat yang maksimal. Bila begadang dilakukan secara terus menerus, maka hal ini dapat berujung pada brain atrophy, yakni kondisi di mana sel-sel otak atau neuron menjadi rusak, sehingga dapat menurunkan kemampuan berkomunikasi, melemahkan otot, berkurangnya kemampuan mendengar, kejang, bahkan cacat neuropsikologis.

6. Lebih mudah depresi

Sebuah penelitian di tahun 2015 menemukan bahwa orang-orang yang tidur larut cenderung memiliki depresi dan gangguan kekhawatiran, dibandingkan dengan mereka yang tidak. Orang yang insomnia memiliki risiko 10 kali lipat lebih besar untuk mengalami depresi, dibandingkan dengan yang tidak.

Menurut National Sleep Foundation, insomnia telah lama berkaitan dengan depresi, baik sebagai gejala maupun penyebab. Selain itu, sebuah penelitian yang dimuat di Journal of Biological Rhtythms menemukan bahwa begadang dapat membuat seseorang kesulitan untuk mengontrol emosi.

7. Lebih rentan sakit

Begadang membuat jam biologis tubuh berubah, sehingga memengaruhi produksi dan pengaturan hormon tubuh. Sebuah penelitian di tahun 2017 menemukan adanya keterkaitan antara begadang yang berkelanjutan dengan sistem imun yang memburuk.

Defisiensi tidur yang berkelanjutan dapat membuat tubuh terlalu lemah untuk menjaga dirinya sendiri dari infeksi virus maupun bakteri, dan imun tubuh juga tak mampu berfungsi optimal. Maka, begadang dapat menyebabkan tubuh Anda lebih mudah terserang penyakit. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)