Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, sebenarnya kegiatan berhubungan seks tetap boleh dilakukan. Namun, untuk menghindari kemungkinan masalah yang bisa terjadi pada kehamilan Anda, terkadang berhubungan seksual justru menjadi kegiatan yang harus dihindari. Kondisi ini dikenal dengan istilah pelvic rest.
Pelvic rest merupakan istilah kebidanan yang mengindikasikan bahwa ibu hamil harus menghindari aktivitas seksual selama masa kehamilan. Namun sesungguhnya pengertian pelvic rest atau menghindari hubungan seksual ini bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang. Oleh karena itu Anda harus memastikan pada dokter mengenai pelvic rest yang harus Anda jalani.
Apa sih, pelvic rest itu?
Pelvic rest biasanya disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Dalam beberapa kasus, pelvic rest mungkin berarti ibu hamil harus menghindari hubungan seks secara vaginal saja atau seks oral. Pelvic rest juga bisa berarti Anda diharuskan berhenti menggunakan vibrator, atau Anda diminta untuk menghindari orgasme selama kehamilan dan stimulasi puting.
Dalam beberapa kasus, pelvic rest lainnya juga dapat mencakup pembatasan aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan panggul atau kontraksi otot panggul, seperti jalan cepat, jongkok, latihan tubuh bagian bawah, atau aktivitas lain apa pun yang dapat merenggangkan dasar panggul.
Mengapa ibu hamil perlu melakukan pelvic rest?
Pelvic rest dilakukan bila keadaan kehamilan ibu:
⢠Mengalami pendarahan selama kehamilan.
⢠Memiliki riwayat keguguran.
⢠Mengalami tanda-tanda persalinan prematur.
⢠Memiliki riwayat persalinan prematur.
⢠Mengalami plasenta previa atau kondisi plasenta lainnya.
⢠Didiagnosis menderita insufisiensi serviks.
⢠Ibu mengalami atau mengembangkan hernia selama kehamilan sehingga berisiko persalinan prematur.
Apa manfaat pelvict rest saat hamil?
Pelvic rest bertujuan agar Moms tidak melakukan kegiatan apa pun yang dapat meningkatkan tekanan panggul atau membuat kontraksi otot panggul terjadi. Kontraksi yang Anda alami saat hamil bisa saja mengakibatkan masalah kehamilan, terutama saat Anda sudah berisiko mengalami persalinan prematur, memiliki riwayat keguguran atau perdarahan selama kehamilan.
Pelvic rest ini menjaga area panggul Anda untuk 'beristirahat' sehingga mengurangi risiko perdarahan dan kontraksi. Selain itu, pelvic rest juga menjaga kehamilan berisiko tinggi yang mungkin Anda alami seaman mungkin.
Kapan harus hubungi dokter?
Saat dokter mengharuskan Anda untuk melakukan pelvic rest, ini berarti kehamilan Anda berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi atau persalinan prematur. Bila saat menjalani pelvic rest Anda mengalami tanda-tanda seperti adanya rembesan cairan dari vagina, pendarahan di vagina, kontraksi atau kram , atau nyeri punggung yang tidak biasa, Anda harus segera menghubungi dokter.
Sekali lagi perlu diingat Moms, pelvic rest ini hanya dilakukan untuk sementara waktu dan demi menjaga kondisi kehamilan dan bayi Anda dengan aman. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)