Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Bermain, Cara Anak Belajar

Bermain, Cara Anak Belajar

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bermain ternyata sangat penting untuk perkembangan sosial, emosional, fisik, dan kognitif anak. Bermain adalah salah satu cara anak untuk mengenal tubuh dan dunianya. Ia menggunakan seluruh panca indranya saat bermain. Bagaimana rasanya saat menyentuh sesuatu, bagaimana bunyi sebuah benda saat digenggam, serta apa yang terjadi bila suatu benda didorong dan ditarik. Sangat menarik, kan?

 

Eksplorasi adalah jantungnya bermain. Ya, di dalam benak Si Kecil ada banyak sekali eksperimen yang ingin ia lakukan, seperti menumpahkan semua makanannya ke atas meja makannya. Dilansir dari Babycentre, para ahli mengungkapkan bahwa bermain adalah pekerjaan anak-anak dan merapikan mainannya adalah tugas orangtua.

 

Saat Si Kecil memasuki usia 1-5 tahun, ia bermain dengan lebih imajinatif dan kompleks. Selama bermain, ia akan berlatih beberapa hal, misalnya tentang kebebasan, kreativitas, rasa penasaran, dan penyelesaian masalah.
Bermain pun mampu menjadi hal penting untuk Si Kecil mengekplorasi perasaannya dan mengembangkan keahliannya bersosialisasi. Jauh sebelum ia merasa nyaman untuk berbagi makanan yang ia sukai kepada saudaranya, ia mungkin sudah berlatih untuk berbagi dengan boneka atau robot-robotannya.

 

Dari bermain, ia pun akan belajar menggunakan kata "tolong" dan "terima kasih" serta banyak hal lain, misalnya membalutkan perban ke boneka beruangnya lalu mengatakan kepada Anda kalau bonekanya terluka. (Sagar/DMO/Dok. M&B)