Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

6 Sikap Orang Tua yang Bisa Matikan Karakter Anak

6 Sikap Orang Tua yang Bisa Matikan Karakter Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebagai orang tua, Moms tentu ingin yang terbaik bagi perkembangan Si Kecil, terkhusus perkembangan kepribadiannya. Berbagai harapan dan doa, seperti menjadi anak yang kreatif ataupun murah hati, tentu mengiringi pertumbuhannya.

Tapi tahukah Anda bahwa perilaku orang tua sangat memengaruhi perkembangan kepribadian anak? Keluarga merupakan lingkungan interaksi pertama dan utama bagi Si Kecil, maka pola perilaku yang ada dalam keluarga sangat memengaruhi caranya berpikir dan bertingkah laku. Karena itu, alangkah baiknya untuk mengetahui beberapa sikap orang tua yang dapat mematikan karakter atau kepribadian Si Kecil agar kita bisa menghindarinya.

1. Selalu Benar

Anda memang perlu menetapkan hal-hal dasar bagi Si Kecil, mana yang benar dan mana yang salah. Tapi ini tak semata-mata semua yang dilakukan Si Kecil adalah salah. Ingatlah bahwa Anda tak bisa berpegang teguh hanya pada apa yang Anda inginkan, tapi juga pada apa yang Si Kecil inginkan.

Perhatikan bakat dan hal-hal yang ia senangi, lalu berikan ruang untuknya memilih berdasarkan hal tersebut. Bila Anda selalu menentukan berbagai hal pada Si Kecil, kemampuan menyelesaikan masalah dan rasa percaya dirinya tak akan berkembang dengan baik. Ia bahkan dapat tumbuh tanpa mengetahui apa yang ia inginkan. Secara tak langsung, Anda telah mematikan karakter Si Kecil.

2. Menganggap Remeh

Memang di umurnya yang masih balita, Si Kecil tampak mungil dan tidak berdaya. Tapi ini tak berarti Anda bisa terus menganggap ia sebagai 'anak kecil', melainkan Anda tetap perlu menghargainya sebagai pribadi cilik. Pastikan Anda mendengarkan Si Kecil saat ia bercerita, tahan diri untuk tidak memarahinya di depan orang banyak, serta jangan meneriakinya saat ia bersama dengan teman-temannya. Memandang kemampuan Si Kecil dengan sebelah mata akan menekan perkembangan rasa percaya dirinya.

3. Terlalu Protektif

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya terluka atau tersakiti. Tapi terlalu protektif juga berbahaya bagi Si Kecil karena dapat menekan perkembangan rasa percaya diri dan keberaniannya. Ia dapat tumbuh sebagai pribadi yang penakut dan pemalu, karena ia tumbuh dengan keyakinan bahwa dunia sekelilingnya berbahaya. Selain itu, ia juga dapat sangat pendiam dan tak berani mengambil keputusan.

4. Memanjakan

Menikmati euforia sebagai orang tua dengan memberikan segala kebutuhan dan keinginan Si Kecil tentu menjadi sumber kebahagiaan tersendiri ya, Moms. Tapi terlalu memanjakan Si Kecil dapat berujung buruk pada perkembangan kepribadiannya. Ia akan kesulitan mengembangkan kemampuan bertahan hidup, sehingga akan terus hidup bergantung dengan orang lain, takut untuk mengambil risiko, bahkan dapat depresi karena tak mampu mewujudkan tujuannya sendiri.

5. Otoriter

Salah satu kesalahan besar orang tua adalah merawat anak dengan kontrol yang terlalu besar. Bila Anda memberikan Si Kecil peraturan yang terlalu ketat tanpa memberikan penjelasan dan selalu membelanya terhadap orang lain secara mati-matian, maka ia dapat tumbuh dengan rasa percaya diri yang buruk dan menganggap dirinya kurang berharga.

Dalam proses parenting, Anda memang diperlukan untuk menjadi authoritative (gaya parenting yang mementingkan kebutuhan emosi anak sembari menetapkan batasan yang jelas), tapi bukan authoritarian (gaya parenting yang menetapkan batasan yang jelas dengan respons terhadap kebutuhan emosi anak yang rendah).

6. Membanding-bandingkan

Ingin rasanya Si Kecil tumbuh menjadi yang terbaik, sehingga seringkali tak disadari Anda selalu membandingkannya dengan anak lain. Percayalah, semua anak terlahir unik dan berbeda. Membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lain hanya akan mematikan karakternya, Moms. Terlebih lagi, hal ini hanya akan berujung pada rendahnya kepercayaan diri, tingginya rasa iri dan cemburu, serta sikap terlalu ambisius. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)