Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Masa-masa di mana Moms dan Si Kecil harus di rumah saja selama pandemi ini memang tidak biasa terjadi. Di satu sisi, Anda bisa membangun bonding bersama anak lebih lama dibanding saat harus beraktivitas di luar rumah. Tapi di sisi lain, kondisi yang tidak membolehkan keluar rumah bisa menjadi pencetus pertengkaran.
Alih-alih saling memahami, Anda dan Si Kecil yang sama-sama bosan bisa menimbulkan konflik hanya karena hal sepele. Agar hal ini tak terjadi, akan lebih baik jika waktu kebersamaan ini dimanfaatkan untuk membentuk anak menjadi lebih visioner menggunakan metode mind mapping. Mau tahu caranya? Intip panduan berikut ini, Moms.
Parenting dengan Mind Mapping
Sebagai orang tua, Moms tentu perlu melakukan asah (mengasah otak dan emosi), asih (memberikan kasih sayang), dan asuh (memenuhi nutrisi) pada Si Kecil secara seimbang agar tumbuh kembangnya optimal. Jika ketiga hal ini bisa berjalan beriringan, maka salah satu hasilnya adalah Si Kecil bisa menjadi anak yang visioner. Visioner di sini berarti anak mampu menciptakan masa depannya sendiri hingga meraih sukses nantinya.
Menurut Saskhya Aulia Prima M, Psi., Psikolog dan Co-Founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi, ada lima karakter yang dimiliki anak visioner, di antaranya:Â
⢠Memiliki goal setting,
⢠Berdaya juang tinggi,
⢠Banyak akal,
⢠Optimis & berpikiran positif,
⢠Bermanfaat bagi orang lain.
Untuk mencapai itu, maka Moms bisa menggunakan metode mind mapping. "Ini merupakan cara mengelola informasi dan mengatur strategi melalui pemetaan pikiran sehingga dapat membantu mengorganisir informasi, memudahkan daya tangkap dan daya ingat otak dalam memproses informasi, dan meningkatkan engagement seseorang dalam proses belajar," jelas Saskhya.
Metode ini memerlukan manajemen mindset & strategi pengasuhan anak visioner yang positif. Dengan begitu, anak akan merasa nyaman dan bahagia, sehingga sel-sel di otaknya bisa terkoneksi dengan baik dan mampu berpikir secara positif.
Saskhya memberikan empat hal yang bisa Moms petakan dan kembangkan untuk dapat mengatur mindset yang positif. Hal tersebut adalah pemberian struktur yang jelas (membuat jadwal), pembagian tugas dan kerjasama (dengan ayah, guru, dan pengasuh), pengaturan ekspektasi (tahu hal yang bisa dikontrol), dan menyayangi diri sendiri (melakukan me time).
Setelah mengetahui ini, Moms bisa maju satu langkah dengan pemetaan dalam mengasuh anak visioner. Hal-hal yang bisa dilakukan misalnya membiasakan anak punya tujuan, mengajarkan disiplin dalam hidup sehari-hari, melatih empati, memberi ruang sendiri untuk bermain, serta melatih anak bersyukur.
Anak Sukses di Masa Depan
Langkah berikutnya, mind mapping pun bisa diterapkan pada anak. Hal yang paling dasar bisa dipetakan adalah 'apa yang ia senangi dari keluarga/teman/kegiatan lain'. Dengan menanyakan hal tersebut, Anda bisa tahu pikiran Si Kecil dan mengarahkannya untuk menjadi positif, berdasarkan jawaban yang ia berikan. Metode ini sudah bisa diterapkan sejak usia 4 tahun, atau saat Si Kecil sudah mampu menilai sesuatu.
Selain mengasah otak, Moms juga perlu memberikan nutrisi yang cukup untuk Si Kecil. Dokter Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health menjelaskan bahwa karbohidrat, sayur dan buah, protein, serta lemak harus diberikan dengan seimbang, menggunakan 'piramida makanan'. Pemenuhan nutrisi ini tentu bukan hal mudah, apalagi jika anak sangat aktif, picky eater, atau masih kesulitan mencerna makanannya.
Untuk itu, Anda perlu menambahkan suplemen untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Cerebrofort bisa menjadi pilihan suplemen untuk anak, yang hadir dengan Cerebrofort Gold berbentuk sirup dan Cerebrofort Marine Gummy yang bisa dikunyah. Dengan kandungan Vitamin A, B, C, D; Omega-3; asam folit; Lysine; Biotin, serta DHA dan EPA, Cerebrofort akan mendukung Si Kecil untuk menjadi #AnakMasaDepan yang sukses. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)