Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Bolehkah Melakukan Sauna saat Sedang Hamil?

Bolehkah Melakukan Sauna saat Sedang Hamil?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bagi beberapa ibu hamil, sauna saat hamil kerap menjadi pilihan untuk membantu meredakan nyeri otot yang berkaitan dengan kehamilan dan meredakan stres. Meskipun begitu, beberapa ibu hamil menganggap sauna saat hamil itu berbahaya. Benarkah begitu? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasannya di bawah ini ya, Moms!

Bolehkah melakukan sauna saat hamil?

Dikutip dari Healthline, ruangan sauna biasanya dibuat atau dilapisi dengan kayu yang menghasilkan kelembapan yang sangat rendah dan suhu yang cukup tinggi yaitu sekitar 82 derajat hingga 90 derajat Celsius. Bagi beberapa wanita, sauna dapat membantu meredakan nyeri otot, menghilangkan stres, dan detoksifikasi tubuh dengan cara dikeluarkan melalui keringat.

Walaupun begitu, Moms perlu tahu bahwa batas waktu maksimal ibu hamil di dalam ruangan sauna adalah sekitar 15 menit. Namun, hal ini tetap saja tergantung dengan suhu ruangan yang digunakan. Semakin tinggi suhu ruangan di dalam sauna, maka ibu hamil tidak boleh berlama-lama di dalam ruangan tersebut.

Menurut Organization of Teratology Information Services (OTIS), suhu tubuh 101 derajat Fahrenheit atau sekitar 38 derajat Celsius ke atas dapat meningkatkan risiko bahaya selama kehamilan, seperti cacat lahir. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa melakukan sauna yang terlalu panas tidak dianjurkan selama kehamilan. Seperti diketahui, ada berbagai jenis sauna, dan setiap sauna diprogram untuk mempertahankan suhu dan tingkat kelembapan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan British Journal of Sports Medicine, dikatakan bahwa berendam di air panas atau sauna boleh-boleh saja, asalkan tidak terlalu lama, karena dapat menyebabkan ibu hamil mengalami hipotermia dan tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan janin. Hipotermia atau tekanan darah menurun saat masa kehamilan dapat menurunkan suplai oksigen dan zat gizi pada janin, sehingga dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti cacat lahir, lahir dengan berat badan yang rendah, hingga keguguran.

Namun, sauna saat hamil masih menjadi perdebatan, karena beberapa ahli medis masih memperbolehkan ibu hamil untuk melakukan sauna walaupun dalam waktu yang sebentar saja, sementara beberapa ahli medis lainnya menyarankan untuk tidak melakukan sauna saat hamil. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan sauna saat hamil, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Semoga bermanfaat ya, Moms! (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Freepic.diller/Freepik)