Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Manfaat Bakteri Lactobacillus sebagai Probiotik

Manfaat Bakteri Lactobacillus sebagai Probiotik

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, mungkin Anda sudah tak asing ya, mendengar kata Lactobacillus? Lactobacillus merupakan nama bakteri yang umumnya terdapat pada banyak makanan, khususnya produk fermentasi, yoghurt, dan biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Bakteri Lactobacillus memiliki banyak spesies yang berperan sebagai probiotik. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah yang memadai, dapat memberi manfaat kesehatan pada inangnya. Dengan demikian, Lactobacillus sebagai probiotik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa manfaat Lactobacillus buat tubuh Anda, Moms.

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Probiotik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan bakteri usus yang berbahaya. Beberapa probiotik bahkan telah terbukti meningkatkan produksi antibodi alami dalam tubuh. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 570 anak menemukan bahwa mengonsumsi Lactobacillus GG mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan infeksi pernapasan sebesar 17%. selain itu, probiotik Lactobacillus crispatus juga telah terbukti mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita sebesar 50%.

2. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Probiotik bermanfaat untuk memecah hidrokarbon yang berfungsi untuk mencerna makanan di dalam usus. Proses ini juga bermanfaat untuk memudahkan penyerapan makanan di dalam usus.

3. Menurunkan Berat Badan dan Lemak Perut

Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang melakukan diet dengan mengonsumsi Lactobacillus rhamnosus selama 3 bulan kehilangan 50% lebih banyak berat badan dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsi probiotik. Sementara penelitian lain yang dilakukan pada 210 orang menemukan bahwa mengonsumsi Lactobacillus gasseri dalam dosis rendah selama 12 minggu menghasilkan pengurangan lemak perut sebesar 8,5%.

4. Mengurangi Gejala Gangguan Pencernaan Tertentu

Probiotik dapat membantu mengurangi gejala gangguan usus seperti kolitis ulserativa, sindrom iritasi usus besar, dan enterokolitis nekrotik (kondisi usus fatal yang terjadi pada bayi prematur).

5. Mengurangi Risiko Eksim

Probiotik tertentu dapat mengurangi risiko dan tingkat keparahan alergi tertentu, seperti eksim pada bayi. Sebuah studi menemukan bahwa gejala eksim membaik pada bayi yang diberi susu tambahan probiotik, dibandingkan dengan bayi yang diberi susu tanpa probiotik. Studi lain menemukan bahwa 83% anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi probiotik selama masa kehamilannya, berisiko lebih rendah terkena eksim dalam dua tahun pertama kehidupan.

6. Mengurangi Intoleransi Laktosa

Probiotik dipercaya dapat mengurangi risiko alergi produk olahan susu yang mengandung laktosa. Hal ini dikarenakan probiotik terdiri dari asam laktat yang membantu dalam mengonversi laktosa menjadi asam laktat.

7. Mencegah dan Mengobati Diare

Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan probiotik dikaitkan dengan penurunan risiko diare karena penggunaan antibiotik. Dalam sebuah studi, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi probiotik mengurangi diare yang diakibatkan antibiotik sebesar 42%. Selain itu, probiotik juga mengurangi risiko diare sebesar 8%, dan menurunkan risiko diare yang disebabkan hal lain sebesar 57% pada anak-anak dan 26% pada orang dewasa. Penurunan risiko diare ini sering dikaitkan dengan strain seperti Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus casei dan ragi Saccharomyces boulardii. (Vonda Nabilla /SW/Dok. Freepik)