Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Tidak Takut Potong Rambut

Tidak Takut Potong Rambut

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tanya

"Rambut Sergie sudah panjang dan menutupi matanya. Namun setiap kali saya mencoba menggunting rambutnya, ia pasti histeris. Bagaimana cara agar Si Kecil tidak takut potong rambut?”

(Arantxa, ibu dari Sergie, 1 tahun 8 bulan)

 

Jawab

Alihkan Perhatian

"Ada saatnya, saya sendiri yang memotong rambut Aira, putri saya. Namun, tak jarang pula saya membawanya ke salon langganan. Saya punya trik agar ia tidak takut saat saya potong rambutnya. Saya mengisi bak mandi Aira dengan air hangat yang diisi mainan favoritnya, seperti bebek karet dan gayung mini. Saat ia sedang lengah dan asyik berendam sambil bermain, saya potong rambutnya pelan-pelan. Untuk membantu melihat apakah potongan sudah rapi atau belum, saya membasahi kepalanya. Begitu pun jika saya membawanya potong rambut ke salon. Saya selalu memberinya mainan favorit dan mengajaknya bicara agar ia lengah.”

(Rika Araya, ibu dari Aira, 1 tahun 8 bulan)

 

Putar Lagu

"Saat akan memotong rambut Ayrton, biasanya saya mengajaknya bermain hingga ia merasa enjoy dan tenang. Tidak lupa pula, saya menyiapkan lagu favoritnya yang sudah saya putar berkali-kali, sehingga lagu tersebut tetap mengalun selama 'upacara' pemotongan rambut berlangsung. Biasanya Ayrton akan ikut bernyanyi dan lupa bahwa rambutnya sedang dipotong.”

(Kiki Dian Renisari, ibu dari Ayrton, 1 tahun 2 bulan)

 

Menjadi Si Pencukur

"Biasanya jika pergi ke pencukur rambut, Fathir ditemani oleh opa atau ayahnya. Awalnya, Fathir agak takut ketika mendengar alat pencukur rambut mulai dinyalakan. Tetapi lama-lama, ia malah tertawa-tawa kegelian. Kalau ia sedang tidak mood, saat potong rambut, ia harus dipangku oleh opa atau ayahnya. 'Pendamping' Fathir ini harus mengajaknya bermain peran menjadi Si Pencukur Rambut. Hanya dengan diberi sisir, Fathir langsung menyisir rambut orang yang memangkunya. Ternyata, cara ini terbukti ampuh, karena Si Pencukur Rambut pun bisa tenang memangkas rambut Fathir.”

(Dinna Marfiana, ibu dari Fathir Ahmad, 1 tahun 8 bulan)

 

Bersama Ayah

"Pertama diajak potong rambut, Natra menangis. Saya pun malas membawanya lagi ke salon. Saat ia berusia 1 tahun 3 bulan, tidak sengaja saya mengajaknya menemani ayahnya potong rambut di salon. Ternyata, ia senang melihat ayahnya potong rambut. Ia juga suka sekali duduk bersebelahan dengan ayahnya di kursi barber shop. Sejak itu, Natra jadi akrab dengan suasana potong rambut, dan tidak takut lagi dipotong rambutnya. Sekarang, jadwal potong rambut Natra sama dengan jadwal potong rambut ayahnya.”

(Meyshanintrie, ibu dari Natra, 1 tahun 8 bulan)

 

Bawa Mainan

"Sejak kecil, Alif sudah terbiasa melihat ayahnya menggunduli rambut sendiri. Jadi, ketika ia dibawa untuk potong rambut, Alif tidak takut lagi. Pertama kali saya bawa ia ke salon, Alif agak resah. Untungnya, saya tidak lupa membawa mainan. Sejak itu, setiap kali ke salon, Alif harus bawa mainan, seperti robot-robotan atau mobil-mobilan, yang bisa membuatnya duduk diam saat rambutnya dipotong. Nah, kalau dahulu saya yang harus menemani, tetapi sekarang, Alif sudah bisa ditemani oleh Si Mbak saja.”

(Otti Jamalus, ibu dari Yan Alifaldi Manusama, 4 tahun 9 bulan)