Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kolesterol tinggi tak hanya dapat diidap oleh orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya lho, Moms. Kolesterol tinggi seringkali tak ditandai oleh gejala khusus, sehingga wajar bila Moms bisa tak sadar bila Si Kecil memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Padahal, kolesterol yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko permasalahan kesehatan serius pada Si Kecil, baik dalam jangka panjang atau pendek. Simak informasi lengkapnya berikut, Moms!
Jenis Kolesterol
Sebenarnya, kolesterol merupakan zat yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan normal. Ini dikarenakan kolesterol berguna dalam pembentukan hormon-hormon tertentu dan menjaga metabolisme sel. Tapi bila berlebihan, kolesterol dapat menyumbat saluran darah sehingga menyebabkan masalah kesehatan.
Kolesterol akan bersatu dengan protein agar dapat mengalir di pembuluh darah, dan gabungan ini disebut sebagai lipoprotein. Lipoprotein yang sering kita dengar adalah low-density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat, dan high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik. Dalam kondisi kolesterol tinggi, perhatian difokuskan pada kadar LDL dalam darah.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Melansir Kids Health, ada tiga hal utama yang berkontribusi pada tingginya tingkat kolesterol pada anak, antara lain:
1. Pola makan yang buruk. Si Kecil mengonsumsi banyak makanan berlemak, khususnya lemak jenuh (saturated fat) dan asam lemak trans (trans fat).
2. Keturunan. Bila anak memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan kolesterol tinggi, maka besar kemungkinan Si Kecil juga memiliki kondisi yang sama. Hampir seluruh kasus kolesterol tinggi pada anak disebabkan oleh faktor keturunan.
3. Kelebihan berat badan/obesitas. Gaya hidup yang bermalas-malasan sekaligus memiliki pola makan yang tidak dijaga dapat tingkatkan risiko tingginya kolesterol dalam darah.
Gejala dan Tanda Kolesterol Tinggi
Umumnya kolesterol tinggi pada anak tidak munculkan gejala tertentu. Kabar buruknya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan kondisi penyakit lain, seperti masalah kardiovaskuler maupun tekanan darah tinggi, sehingga baru terdeteksi karena adanya gejala penyakit-penyakit tersebut.
Cara terbaik untuk mengetahui kondisi kolesterol dalam darah adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Maka dari itu, Si Kecil disarankan untuk mengontrol kondisi tubuh ke dokter secara rutin.
Si Kecil yang berusia di atas 2 tahun harus segera dibawa ke dokter bila:
1. Memiliki orang tua atau kerabat dekat dengan tingkat kolesterol di atas 240 mg/dL.
2. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskuler sebelum umur 55 untuk laki-laki dan 65 untuk perempuan.
3. Mengidap beberapa masalah medis khusus seperti penyakit ginjal, penyakit Kawasaki, atau juvenile idiopathnic arthritis (radang sendi kronik).
4. Berat badan yang berlebih atau obesitas.
5. Mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, atau merokok.
Bila Anda berencana mengajak anak ke dokter, biasanya dokter akan meminta Si Kecil untuk berpuasa selama 12 jam (hanya boleh minum air putih) sebelum menjalani tes darah. Menurut panduan National Cholesterol Education Program, rentang kolesterol total dan LDL untuk anak-anak adalah sebagai berikut:
Aman: total kolesterol kurang dari 170 mg/dL dan tingkat LDL kurang dari 110 mg/dL
Waspada: total kolesterol 170-199 mg/dL dan tingkat LDL 110-129 mg/dL
Tinggi: total kolesterol di atas 200 mg/dL dan tingkat LDL melebihi 130 mg/dL
Cara Menanganinya
Penanganan pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan perubahan gaya hidup yang bisa bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga. Mengadopsi pola makan sehat, menjaga berat badan, serta rutin berolahraga merupakan cara utama. Melansir WebMD, ada beberapa trik untuk mengontrol pola makan Si Kecil, yaitu:
⢠Sarapan: buah-buahan, sereal yang tidak mengandung gula, oatmeal, roti gandum, dan yoghurt rendah lemak.
⢠Makan siang dan makan malam: usahakan untuk membakar atau memanggang makanan dibandingkan dengan menggorengnya. Selain itu, Moms bisa juga siapkan pasta, kacang-kacangan, nasi, ikan, ayam tanpa kulit, dan makanan rendah lemak lainnya. Selalu siapkan buah-buahan sebagai makanan pencuci mulut.
⢠Kudapan: buah-buahan, sayur-sayuran, roti, dan sereal dapat sangat tepat bagi Si Kecil. Hindari minuman bersoda, jus, dan minuman rasa buah.
Selain itu, Si Kecil juga bisa mengonsumsi obat tertentu. Berkonsultasi dengan dokter merupakan cara paling tepat untuk menentukan obat yang benar bagi Si Kecil. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)