Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menghadapi wabah virus COVID-19 yang menyebar dengan cepat memang membuat kita khawatir ya Moms, apalagi jika Anda punya balita di rumah. Dengan adanya pandemi virus ini, tentu saja kekhawatiran kita jadi meningkat.
Nah, agar Moms tidak terlalu cemas, Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta berbagi beberapa tips jika anak sakit atau menunjukkan gejala terinfeksi virus tersebut. Dilihat dari akun Instagram psikolog Anna Surti Ariani yang akrab dipanggil Mbak Nina, @annasurtinina, berikut ini sejumlah tips yang bisa Moms lakukan saat menghadapi anak yang sakit, termasuk saat mendorong Si Kecil mau menggunakan masker, seperti ditulis oleh Amanda Margia Wiranata S.Psi., M.SI., Psikolog.
1. Bagaimana bila anak Anda menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19?
⢠Bersikap tenang.
⢠Bantu anak beristirahat dengan aman dan nyaman.
⢠Periksa suhu tubuh secara berkala. Apabila keluhan berlanjut disertai kesulitan bernapas, segera periksa ke dokter agar mendapat diagnosis yang tepat.
⢠Pahami bila anak mudah rewel karena kondisi badannya tidak nyaman.
⢠Ajak anak sering minum air putih.
⢠Pastikan menjaga gizi seimbang dan kebersihan diri.
2. Membantu anak balita merasa nyaman saat sakit.
⢠Bacakan cerita kesukaannya. Tema cerita bisa tentang anak yang sakit atau yang lain.
⢠Nyanyikan lagu kesukaannya.
⢠Pakaikan pakaian yang nyaman.
⢠Berikan makanan kesukaannya agar nafsu makannya meningkat.
⢠Bangun harapan untuk segera sembuh. Sampaikan bahwa bila sudah sembuh, ia bisa kembali melakukan aktivitas kesukaannya atau pergi berlibur ke tempat favorit. Ingatlah untuk menepatinya ketika anak sudah benar-benar sembuh.
3. Bagaimana jika anak bosan?
⢠Ajaklah ia bermain permainan yang tidak menguras energi. Contohnya bermain boneka tangan atau jari, bermain peran seperti dokter-dokteran, play dough, menggambar atau mewarnai, serta membuat art and craft.
⢠Hindari memaksa anak melakukan sesuai keinginan orang tua.
4. Bagaimana agar anak mau minum obat?
⢠Hindari memberi ancaman seperti dimarahi dokter atau bu guru atau siapa pun.
⢠Jelaskan bahwa obat membuat badan sehat, dan sehat berarti anak bisa bermain lagi.
⢠Bacakan cerita mengenai anak yang sakit dan harus minum obat.
⢠Ajak anak bermain peran menjadi dokter dan pasien.
⢠Anda dapat pula memberikan reward pada anak setelah minum obat dengan memberikan stiker atau cap yang menarik atau makanan kesukaan (hindari makanan yang menimbulkan penyakit bertambah parah).
5. Bagaimana mendorong anak memakai masker?
⢠Bersabarlah! Mendorong anak melakukan kebiasaan baru membutuhkan waktu, tidak terjadi secara instan.
⢠Jelaskan pada anak bahwa setiap orang yang penyakitnya menular melalui hidung dan mulut perlu memakai masker, tujuannya agar orang lain tidak tertular penyakit.
⢠Katakan bahwa orang yang baik adalah orang yang menjaga agar orang lain tidak ikut sakit.
⢠Ajak anak bermain peran dengan boneka. Anda juga bisa memasangkan masker pada boneka tersebut.
⢠Agar menarik, ajak anak menghias masker dengan stiker atau gambar.
⢠Bantu anak secara bertahap memakai masker hingga semakin lama.
⢠Pada anak usia dini, awali dengan memakai masker selama 10 hitungan. Secara bertahap buat durasi semakin panjang. Beri pujian bila anak mau memakai masker walau sebentar.
⢠Orang tua dapat ikut memakai masker agar anak merasa ditemani.
⢠Apabila anak belum mau memakai masker dalam waktu lama, hindari membawanya ke tempat umum atau banyak orang, kecuali saat memeriksakan diri ke dokter. (M&B/SW/Dok. Freepik)