Type Keyword(s) to Search
BABY

5 Penyakit Akibat Gigitan Kutu Binatang pada Anak

5 Penyakit Akibat Gigitan Kutu Binatang pada Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Si Kecil senang bermain dengan hewan peliharaannya? Itu bagus, Moms, karena turut memupuk rasa cinta pada hewan sejak dini. Memiliki hewan peliharaan juga bisa memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil lho, Moms. Untuk mengetahui jenis hewan peliharaan apa yang cocok untuk anak Anda, cari tahu di artikel Memilih Jenis Hewan Peliharaan yang Tepat untuk Anak, ya.

Walau begitu, Moms tetap harus mewaspadai bahaya serangan kutu binatang, ya. Untuk mengetahui bahaya kutu binatang jika menyerang anak, baca info di bawah ini, Moms!

Mengenal kutu binatang


Umumnya, kutu banyak bersarang di rumput, pekarangan, atau bahkan di tempat bermain anak. Namun bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan, kutu-kutu tersebut bisa dengan mudah masuk ke dalam rumah, karena kutu pun bisa ikut bersarang di bulu hewan peliharaan Anda.

Walaupun berukuran kecil, gigitan kutu ini ternyata bisa menimbulkan berbagai dampak tidak menyenangkan untuk kesehatan anak. Dokter Vincent Lannelli, MD, seorang dokter spesialis anak, menyebutkan pada Keep Kids Healthy bahwa gigitan kutu biasanya tidak menyakitkan, namun jika dibiarkan, dampaknya bisa membuat anak sakit. Beberapa gejala jika anak digigit kutu adalah:

• Demam

• Sakit kepala

• Nyeri otot dan sendi

• Ruam kulit

• Menggigil

Penyakit yang ditimbulkan akibat gigitan kutu binatang


Moms harus tahu, beda jenis kutu, beda pula penyakit yang terjadi. Menurut dokter Vincent Lannelli, ini beberapa penyakit yang paling sering terjadi akibat gigitan kuku binatang:

• Anaplasmosis: Umumnya menyebabkan anak demam, pusing, dan nyeri sendi juga otot, tetapi tidak ruam kulit. Ini terjadi disebabkan oleh gigitan kutu jenis western black-legged (Ixodes pacificus), yang menyebarkan bakteri Anaplasma phagocytophilum. Untuk mengatasinya, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyarankan untuk mengonsumsi obat jenis doxycycline yang aman jika diberikan pada anak dan dewasa.

• Babesiosis: Ini disebabkan oleh parasit mikroskopik yang menginfeksi sel darah merah, yang sering disebarkan oleh kutu jenis Ixodes scapularis. Penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala, namun bisa menyebabkan hemolytic anemia jika tidak segera ditangani.

• Colorado Tick Fever: Ini adalah penyakit akibat infeksi virus yang disebarkan oleh kutu jenis Mountain Wood (Dermacentor andersoni). Gejalanya: demam, sakit kepala, leher kaku, ruam kulit, mual, sakit perut, sakit tenggorokan, nyeri di seluruh tubuh, dan merasa mudah lelah, dengan masa inkubasi 1-14 hari.

• Ehrlichiosis: Ini adalah penyakit akibat terpapar bakteri Ehrlichia chaffeensis, E. ewingii, atau E. muris eauclairensis. Biasanya jenis kutu yang membawa penyakit ini adalah lone star tick atau Amblyomma americanum. Gejalanya demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan memberikan obat doxycycline untuk Si Kecil.

• Tularemia: Ini umumnya disebarkan oleh kutu anjing dan kutu kayu, yang ditularkan ke anak ketika ia memegang binatang yang sakit, termasuk kelinci dan kucing. Gejalanya adalah demam tinggi dan ruam parah pada kulit anak. Salah satu dampak paling parahnya adalah pneumonia, yang menyebabkan anak mengalami nyeri di dada hingga sangat sulit bernapas. Ini mungkin jenis penyakit paling berbahaya akibat gigitan kutu binatang, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)