Type Keyword(s) to Search
BABY

Shaken Baby Syndrome Bisa Dicegah! Begini Caranya, Moms

Shaken Baby Syndrome Bisa Dicegah! Begini Caranya, Moms

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Mengguncang bayi terlalu kencang bisa menyebabkan cedera otak yang berbahaya baginya lho, Moms. Si Kecil bisa berisiko mengalami shaken baby syndrome (SBS), yang juga dikenal dengan nama abusive head trauma, shaken impact syndrome, inflicted head injury, atau infant whiplash syndrome.

Ini adalah cedera otak serius yang terjadi saat bayi diguncang keras. Karena anatomi tubuh (terutama kepala dan otak) Si Kecil yang belum sempurna, ia berisiko tinggi mengalami cedera dari pukulan, terjatuh, terlempar, dan atau terguncang.

Penjelasan dokter anak

Dokter Indra Sugiarno, SpA, dari RSCM Jakarta mengatakan bahw SBS merupakan salah satu bentuk perlakuan salah terhadap anak yang terjadi ketika pelaku (orang tua atau pengasuh) melakukan kekerasan dengan jalan mengguncang-guncang badan anak sehingga terjadi gerakan kepala bayi ke depan dan ke belakang.

Gerakan tersebut mengakibatkan jaringan otak berulang kali terbentur dengan tengkorak, hingga menimbulkan cedera. Tak jarang juga terjadi kerusakan pembuluh darah dan saraf, hingga kerusakan jaringan otak. Kalau sudah begini, besar kemungkinan otak juga akan mengalami perdarahan.

Sangat berisiko

Menurut dr. Indra, sekitar 25 persen bayi usia 0-12 bulan diketahui rentan mengalami SBS. Biasanya risikonya lebih tinggi jika Si Kecil berusia 3-8 bulan. Meskipun begitu, SBS juga bisa terjadi pada anak di atas usia 1 tahun. Kebanyakan kasus SBS terjadi pada bayi berusia 6-8 minggu, yaitu masa Si Kecil sering menangis hingga orang tua atau pengasuh cenderung panik dan menenangkannya dengan cara mengguncang-guncang tubuh Si Kecil.

Silent injury

Guncangan yang cukup hebat bisa memunculkan beberapa gejala, meskipun umumnya berbeda-beda. Gejala khusus yang menonjol biasanya perdarahan retina, patah, atau retak tulang kepala, dan perdarahan otak. Terdengar mengerikan? Sebenarnya, hal ini bisa diatasi bila kasusnya diketahui sejak dini. SBS kemungkinan masih bisa disembuhkan dengan intervensi bedah saraf.

Satu dari empat kasus SBS biasanya berujung kematian. Namun, penderita yang berhasil bertahan hidup umumnya mengalami kebutaan total atau sebagian, kehilangan pendengaran, tumbuh kembang yang terlambat, kesulitan berbicara dan belajar, juga munculnya masalah pada memori.

SBS merupakan silent injury. Masalah-masalah ini tak langsung tampak setelah Si Kecil diguncang. Pada beberapa kasus, masalah tersebut justru baru terlihat setelah Si Kecil masuk sekolah atau ketika sudah besar.

100% preventable!

Walau menyeramkan, namun SBS 100 persen bisa dicegah. Kunci utamanya adalah menghindari mengguncang Si Kecil. Ketika ia menangis, carilah cara terbaik untuk menenangkannya selain mengguncang dan menggoyang-goyangnya dengan keras. Si Kecil, terutama newborn atau bayi baru lahir, umumnya mengalami periode di mana ia selalu menangis tanpa sebab (periode purple crying). (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)