Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Kenali Short Attention Span, saat Anak Mudah Teralihkan

Kenali Short Attention Span, saat Anak Mudah Teralihkan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Belajar memang tak harus selalu duduk tenang sambil memegang pensil dan buku. Anak-anak bisa melakukannya sambil bermain, di mana suasananya bisa membuat Si Kecil jadi lebih rileks. Meski begitu, anak tetap harus berkonsentrasi agar proses belajarnya lancar.

Namun, ada beberapa anak yang tampaknya mudah terdistraksi oleh hal lain yang terjadi di sekitarnya dalam durasi waktu yang singkat. Kondisi anak sulit berkonsentrasi dalam jangka waktu lama ini dikenal dengan short attention span (SPS). Lalu, bagaimana cara untuk membuat Si Kecil bisa fokus lebih lama?

Ciri-ciri SPS


Kondisi SPS ini tidak dialami oleh anak dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) atau ADD (attention deficit disorder), namun terjadi pada anak secara umum. Agar Moms bisa mengenali apakah Si Kecil memiliki SPS, berikut ciri-ciri yang terlihat:

• Anak tidak dapat melakukan hal-hal secara berurutan atau teratur. Misalnya, Anda sudah membuatkan jadwal kegiatan, ia malah akan melakukannya secara acak dan hal tersebut bisa terjadi setiap hari.

• Saat Anda mengajaknya untuk mendengarkan cerita dari buku bacaan atau berbincang, Si Kecil akan memotong pembicaraan sesukanya. Alasanya entah karena ia tidak suka dengan topik pembahasan atau ada hal lain yang ingin ia sampaikan. Bahkan, mungkin saja ia tak mendengarkan hal yang Anda sampaikan sama sekali.

• Mudah merasa bosan dan tertekan saat harus mengerjakan sesuatu yang sama dalam periode waktu yang lama.

• Tidak suka membaca buku yang panjang atau tebal, bahkan buku dengan cerita singkat pun belum tentu ia dengarkan atau baca hingga selesai.

• Perhatian anak mudah teralihkan saat ada suara yang ramai atau sesuatu yang baru maupun mencolok di matanya.

• Si Kecil kurang teliti pada saat melakukan kegiatan, misalnya ketika ia bermain puzzle, bagian yang ia ingin ia pasang terasa sulit untuk dicocokkan.

• Ketika mendengarkan Moms menjelaskan sesuatu, anak akan terlihat gelisah atau tak tenang dan lebih sering melihat ke arah jam.

Agar anak bisa lebih fokus

Apabila dari ciri-ciri di atas terlihat bahwa Si Kecil mengalami short attention span, hadapi kondisi ini dengan cara-cara dari Mind Champs berikut:

1. Lihat tepat di mata

Saat Anda melakukan aktivitas atau pekerjaan rumah bersama Si Kecil, ajak ia berkomunikasi dengan menatap matanya. Ini akan membantunya untuk lebih fokus pada pesan yang ingin Anda sampaikan. Moms juga perlu mengulangi instruksi beberapa kali agar anak selalu ingat dan bisa melakukannya sesuai arahan.

2. Buat jadwal

Meski anak sulit menepati jadwal yang sudah dibuat, Moms tetap perlu melakukannya untuk membantu Si Kecil lebih teratur. Agar bisa dijalankan semua sesuai waktunya, cobalah untuk menjauhkan mereka dari gangguan dan suara yang kencang, seperti TV atau gadget.

3. Persingkat waktu belajar

Anak dengan SPS memang tidak bisa bertahan fokus dalam waktu lama. Maka sebaiknya, kurangi waktu belajar atau melakukan aktivitas dengan Si Kecil. Jika biasanya membutuhkan sekitar 45-60 menit, ubah waktu berkegiatan menjadi 20 menit saja. Yang terpenting, anak tetap bisa belajar sedikit hal dan membantunya untuk terstimulasi dengan baik.

4. Beri istirahat

Saat proses belajar, siapkan waktu untuk anak beristirahat sejenak, meski ia akhirnya hanya berkeliling atau lompat-lompat. Hal ini bisa memberikan kesempatan untuknya menghilangkan kebosanan, rasa frustrasi, atau kekecewaannya. Setelah waktu istirahatnya selesai, Anda bisa kembali mengarahkan perhatian Si Kecil agar kembali fokus untuk sesi berikutnya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)