Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kaki merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat penting bagi manusia, yaitu sebagai alat tumpuan berat tubuh. Pada anak-anak, kaki-kaki kecil mereka masih lentur dan lunak, serta belum sekeras kaki-kaki orang dewasa. Oleh sebab itu, Anda harus ekstra mengawasi bagian kaki Si Kecil, terutama selama masa pertumbuhannya. Dilansir dari Babycentre, ada beberapa kondisi gangguan berikut ini yang dapat memengaruhi perkembangan kaki Si Kecil hingga dewasa kelak, yang tidak boleh Anda abaikan.
1. Talipes
Talipes atau clubfoot merupakan cacat bawaan lahir. Kondisi ini terjadi pada 1 sampai 2 bayi dari 1.000 bayi di seluruh dunia. Talipes bisa menyerang satu atau kedua kaki Si Kecil sekaligus, sehingga bentuk kakinya akan menekuk ke bagian dalam atau membengkok. Para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya, namun kondisi ini umumnya menyerang bayi laki-laki dan beberapa terjadi pada bayi yang dilahirkan dari keluarga yang memiliki riwayat yang sama.
Pengobatan dapat langsung dilakukan setelah bayi lahir dan biasanya dibutuhkan fisioterapi untuk memperbaiki bentuk kaki bayi kembali normal. Bayi juga akan digips dan dikenakan sepatu bot khusus selama masa pengobatan.
2. Flat feet
Flat feet atau telapak kaki datar adalah kondisi yang dialami semua anak. Biasanya telapak kaki anak datar terjadi karena postur tubuhnya belum sempurna dan cadangan lemak yang tersimpan di bagian telapak kakinya yang menutupi lengkungan. Agak sulit menentukan apakah Si Kecil memiliki telapak kaki datar atau tidak, karena perkembangan kakinya masih belum sempurna sampai ia berusia 10 tahun.
Kebanyakan anak tidak berjalan dengan semestinya hingga menginjak usia 3 tahun. Karenanya, Anda tak perlu khawatir bila Si Kecil berjinjit saat berjalan. Meski begitu, jika saat anak memasuki usia 5 tahun, tetapi telapak kakinya masih tetap terlihat datar dan sering kesakitan ketika berjalan, jangan ragu untuk menemui podiatris. Orthosis biasanya akan disarankan untuk membantu pelengkungan bagian telapak kaki anak.
3. Intoe-ing dan Outtoe-ing
Intoe-ing dan outtoe-ing adalah kondisi ketika anak-anak berjalan, sudut kaki-kaki mereka mengarah ke arah dalam (intoe-ing) atau ke arah luar (outtoe-ing). Seiring dengan meningkatnya kepercayaan diri Si Kecil untuk berjalan, kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya. Konsultasikan kepada ahli atau dokter bila kondisi ini terjadi melebihi batas usia 5 tahun, atau semakin parah, terutama bila terjadi hanya pada 1 kaki saja.
4. Toe walking
Toe walking adalah kondisi anak yang berjalan dengan hanya menggunakan bagian ujung jarinya saja atau biasa disebut berjinjit. Bila hal tersebut terus berlanjut melewati batas usia 3 tahun, maka kemungkinan terdapat masalah di bagian tendon achilles kakinya, sehingga perlu ditangani serius oleh fisioterapis. (Sagar/DMO/Dok. M&B)