Type Keyword(s) to Search
BABY

Ereksi pada Bayi, Normalkah?

Ereksi pada Bayi, Normalkah?

Dari sekian banyak tumbuh kembang yang dialami bayi Anda, mengalami ereksi pada bayi laki-laki mungkin menjadi salah satu hal yang paling membingungkan ya, Moms. Terlebih, jika Moms baru pertama kali mengurus bayi laki-laki, mengurus bagian vital memang sering dipenuhi dengan tanda tanya.

Salah satu momen paling 'aneh' adalah ketika Moms harus mengganti popok Si Kecil, dan tiba-tiba alat vitalnya ereksi. Seketika Moms langsung banyak bertanya, ini normalkah? Apa penyebabnya? Apa bahayanya? Nah, untuk menjawab semua pertanyaan Moms, simak beberapa info penting di bawah ini, ya.


Janin pun Bisa Ereksi

Jika melihat bayi Anda ereksi sudah membuat Anda kaget, Moms harus tahu: Bahkan janin pun bisa ereksi. Ya, sebuah penelitian dari Department of Obstetrics and Gynecology – Toldy Ferenc Hospital, Hungaria, mengungkap fakta bahwa ereksi pada anak laki-laki bisa terjadi sejak ia masih berusia 16 minggu di dalam kandungan. Ini membuktikan kalau sangat umum bagi anak laki-laki mengalami ereksi, walau usianya mungkin masih sangat kecil.


Penyebab Bayi Ereksi

Menurut Alanna Levine, MD, seorang dokter spesialis anak, belum diketahui pasti kenapa bayi laki-laki ereksi, yang pasti itu sering terjadi ketika popoknya sedang diganti. Moms tidak perlu panik, karena ini menandakan alat vital bayi Anda berfungsi dengan baik. Asalkan ereksi itu turun dengan cepat dan bayi Anda tampak baik-baik saja juga nyaman.

Namun ada beberapa hal yang perlu Moms waspadai perihal ereksi pada bayi. Jika ereksi terjadi lebih dari 1 jam, ada kemerahan, bengkak, atau bayi terlihat tidak nyaman dengan alat vitalnya, maka Moms perlu membawanya ke dokter spesialis anak. Dokter akan memeriksa dengan seksama, untuk melihat apakah terjadi masalah atau kerusakan fungsi pada penis bayi Anda.


Waspadai Skrotum

Selain ereksi pada bayi, bagian skrotum (buah zakar) bayi juga bisa mengalami masalah. Melansir The Bump, Moms harus mewaspadai jika skrotum Si Kecil terlihat bengkak, ada keluhan nyeri lebih dari 24 jam, merah, dan terlihat infeksi. Waspadai juga jika skrotum mengalami ruam yang semakin parah dalam 3 hari, ada nanah atau keluar cairan berdarah, dan berbagai keluhan lain yang disertai demam. Jika anak Anda mengalami itu semua, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)