Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kemarin tempat minum yang hilang. Sekarang saputangan dan tempat pensilnya. Duh, Si Kecil sering sekali kehilangan barang-barang pribadinya!
Moms, mungkin pernah mengalami hal semacam ini. Si Kecil pulang dari sekolah dan melaporkan kepada Anda bahwa ia kehilangan alat-alat menggambarnya, tempat minum, atau benda-benda lain. Bukan hanya di sekolah. Terkadang Si Kecil juga tak bisa menemukan kembali barang-barangnya meski berada di dalam rumah.
Melupakan sesuatu memang wajar dialami, termasuk di kalangan anak-anak. Menurut psikolog asal Kanada, Cheryl Gilbert Mac Leod, fenomena semacam ini kerap dialami oleh anak-anak yang masih sangat belia.
"Hingga berusia sekitar enam tahun, anak-anak akan lebih sering kehilangan barang-barang. Namun ketika memasuki sekolah dasar, biasanya mereka akan lebih bertanggung jawab dan mengerti adanya konsekuensi dari setiap perbuatan," jelas Mac Leod seperti dilansir Today's Parent.
Meski menjadi bagian dari tumbuh dan kembang anak, bukan berarti Moms bisa membiarkan anak-anak jika mereka terlalu sering kehilangan barang. Ada 9 langkah yang bisa membantu Anda untuk lebih mendisiplinkan Si Kecil agar tidak terlalu sering melupakan barang-barang mereka.
1. Ajarkan Rutinitas
Biasakan anak untuk mengembalikan barang-barang ke tempatnya setelah digunakan. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menemukannya. Rutinitas semacam ini bisa Moms terapkan sejak dini. Sebagian besar anak berusia dua tahun sudah mengerti jika Anda mengajarkannya untuk membereskan mainannya setelah digunakan.
2. Buat Daftar
Moms bisa membuat daftar barang-barang yang dibawa Si Kecil di dalam tasnya ketika akan sekolah. Anda bisa menggantung daftar tersebut atau menaruh di dalam tasnya. Minta Si Kecil untuk mengecek kembali barang yang dibawanya berdasarkan daftar tersebut ketika waktunya pulang sekolah.
3. Ajarkan Konsekuensi
Apabila anak sudah lebih besar, Anda bisa mulai memperkenalkan arti kata "konsekuensi" terhadap Si Kecil. Misalnya, jika anak menghilangkan sesuatu maka ia harus menggantinya menggunakan uang sakunya. Jika anak masih terlalu kecil, Anda bisa mengajarkan konsekuensi dengan tidak mengajaknya untuk bermain di taman apabila ia menghilangkan sesuatu barang.
4. Bukan Sekadar Mengingatkan
Mungkin cara Moms dalam mengingatkan Si Kecil untuk menjaga barang-barangnya kurang sesuai dengan karakternya. Bagaimana jika Anda juga meminta ide dari Si Kecil tentang bagaimana caranya agar ia tidak sering kehilangan barang-barang. Mungkin saja, Si Kecil punya ide yang lebih efektif.
5. Jelaskan Arti Nilai Barang
Anda juga perlu memberitahu Si Kecil bahwa barang-barang yang mereka hilangkan memiliki nilai tertentu. Misalnya, dengan mengajak anak bermain belanja atau membeli barang dengan uang mainan. Dengan begitu, anak-anak yang masih kecil mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang harus diberikan untuk mendapatkan benda-benda lain.
6. Memberi Label
Jika diperlukan, tak ada salahnya jika Moms memberikan label nama pada barang milik Si Kecil dan selalu mengingatkannya untuk menjaga barang-barang tersebut.
7. Jangan Membebaskan Si Kecil dari Tanggung Jawab
Saat Si Kecil kehilangan sesuatu, sangat disarankan Anda tidak langsung membelikan yang baru atau memberikan maaf kepada anak tanpa konsekuensi. Bagaimana pun juga, anak harus diajarkan untuk bertanggung jawab. Jika memang anak menghilangkan mainan favoritnya, maka untuk sementara biarkan ia bersedih karena tidak bisa memainkan mainan tersebut lagi.
8. Diajarkan Mencari
Mengajarkan anak untuk tidak mudah menyerah ketika kehilangan sesuatu juga sangat dianjurkan. Misalnya, Si Kecil kehilangan jaketnya ketika bermain di taman. Moms bisa mengajaknya kembali menelusuri jalan dan tempat-tempat yang dikunjunginya ketika kehilangan jaket tersebut.
9. Beri Penghargaan
Bagi sebagian anak, memberi hadiah karena tidak menghilangkan barang-barangnya bisa memberi efek yang positif. Tapi metode seperti ini hanya berlaku pada anak-anak yang memang sangat sering kehilangan barang. Perhatikan tingkah laku anak. Jangan sampai Si Kecil juga memanfaatkan kebiasaan Moms dalam memberikan hadiah. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)