Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Kenali RIE Parenting, Pola Asuh yang Menghargai Anak

Kenali RIE Parenting, Pola Asuh yang Menghargai Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Ketika urusan mengasuh Si Kecil, orang tua biasanya merasa bahwa semua tanggung jawab hanya ada pada mereka. Tetapi, ada satu jenis pola asuh yang cukup unik, karena turut meminta persetujuan anak yang bernama Resources of Infant Educarers atau dikenal dengan RIE parenting.


Anak Diajak Bicara

Pola asuh RIE ditemukan oleh Magda Gerber, seorang pendidik anak usia dini asal Hungaria. RIE parenting pun ternyata sudah ia terapkan sejak 1978 dan berkembang hingga saat ini. Bahkan di Los Angeles, ada sebuah situs yang bisa membantu orang tua mengenal lebih jauh tentang pola asuh ini melalui kelas-kelas pembelajaran.

Metode ini didasarkan oleh pemahaman bahwa orang tua tidak hanya merawat dan mendidik anak saja. Ada banyak hal lain yang bisa diberikan dengan cara yang dianggap 'terlalu sulit dipahami anak', salah satunya adalah gambaran tentang dirinya sendiri.

Selain itu, penemu merasa bahwa bayi juga layak mendapatkan rasa hormat dari orang tuanya. Mereka pun telah mampu untuk bisa belajar dengan sangat baik, bahkan memiliki pemikiran dan emosi yang perlu dikembangkan serta dikontrol dengan bantuan stimulasi yang tepat.

Kepanjangan RIE diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai sumber daya pendidik untuk bayi. Maka, orang tua diharapkan dapat menjadi pendidik pertama Si Kecil, dengan berkomunikasi, meminta izin pada anak, serta memperlakukannya seperti orang dewasa.


Cara Melakukannya dengan Tepat


Menurut Magda sebagai penemu pola asuh ini, bayi harus diperlakukan sebagai individu yang mampu memahami hal-hal di sekitarnya. Melalui penerapannya, Si Kecil pun dianggap dapat belajar dan berkembang jika diberi ruang yang aman serta kebebasan tanpa perlu terlalu banyak arahan dari orang dewasa.

Dengan begitu, anak akan merasa lebih kompeten, mandiri, serta percaya diri untuk terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Agar proses penerapannya tepat dilakukan oleh Moms dan Dads, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:

Mengikutsertakan Bayi

Dalam menerapkan RIE parenting, Moms sangat perlu mengajak Si Kecil untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengannya. Saat mengganti popok, makan/menyusu, bahkan sebelum tidur, Anda bisa mengajaknya berbicara dengan minta izin atau sekadar membuatnya tersenyum. Hal ini pun bisa membangun bonding yang baik antara orang tua dan anak.

Komunikasi Tanpa Batasan

Metode ini meminta orang tua untuk mampu berkomunikasi dengan anak tanpa batasan. Maksudnya, Anda tidak menganggap Si Kecil sebagai anak-anak, tetapi layaknya orang dewasa yang bisa diajak ngobrol, diskusi, dan bercanda. Dengan melakukannya, anak juga bisa memperkaya tabungan bahasa serta meningkatkan keterampilan komunikasinya.

Membiarkan Ia Bermain

Ketika Si Kecil bermain, biarkan ia bermain sendiri dan bebas tanpa gangguan, Moms. Hal ini termasuk salah satu cara penerapan RIE parenting agar ia bisa belajar mandiri. Tugas Anda hanya perlu mengawasinya dengan baik agar ia tetap aman selama bermain.

Anak yang 'Mengatur'

Orang tua masih suka mengarahkan anak dalam banyak hal, termasuk ketika ia bermain. Hal tersebut perlu Anda hindari atau tidak perlu lakukan dalam menerapkan pola asuh ini. Dengan membuat Si Kecil melakukan hal yang ada di pikirannya sendiri, maka ini dapat meningkatkan motivasi dan kreativitasnya. Gambaran minat anak juga bisa terlihat dengan sendirinya, lho!

Memberikan Kebebasan

Biarkan Si Kecil bergerak bebas dan menikmati waktunya sendiri. Hal ini akan membantu menstimulasi kemampuan motorik dan kognitifnya secara alami. Maka, beri batasan sewajarnya saja, sambil membimbing Si Kecil sehingga terbangun kepercayaan dalam dirinya kepada Moms dan Dads. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)