Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Moms, Ini Cara Alami Mengatasi Cegukan pada Anak

Moms, Ini Cara Alami Mengatasi Cegukan pada Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

"Hik! Hik!" Duh, lagi-lagi Si Kecil cegukan. Orang dewasa saja bisa merasa jengkel saat cegukan, apalagi jika anak balita yang merasakannya ya, Moms. Cegukan memang dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan di usia berapa pun. Bahkan, bayi dalam kandungan pun bisa mengalami cegukan juga, lho.

Penyebab cegukan pada anak

Sebenarnya, mengapa cegukan bisa terjadi? Cegukan atau hiccups, atau dalam bahasa medisnya disebut singultus adalah kontraksi tiba-tiba yang tak disengaja pada diafragma. Ketika diafragma berkontraksi, paru-paru membesar dan dipenuhi dengan oksigen. Ketika diafragma rileks, karbon dioksida keluar dari paru-paru. Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara "hik".

Cegukan dapat terjadi selama beberapa detik atau menit (sementara) hingga lebih dari 48 jam. Selain menimbulkan suara "hik" berulang kali, cegukan juga menimbulkan tekanan di bagian dada, perut, dan tenggorokan.

Nah, balita pun ternyata lebih rentan mengalami cegukan, Moms. Dilansir dari Healthline, seperti dijelaskan oleh Christopher Hobbs, PhD, LAc, AHG., cegukan pada balita disebabkan oleh mekanisme kontrol untuk refleks belum sepenuhnya diselesaikan, impuls syaraf dapat dikacaukan oleh sinyal yang bertentangan pada balita. Itu sebabnya cegukan pada anak lebih sering terjadi dibandingkan pada orang dewasa.

Cara mengatasi cegukan pada anak

Secara umum, cegukan pada anak bukanlah keadaan yang perlu dikhawatirkan dan akan berhenti spontan setelah beberapa menit. Tetapi, tentu ada beberapa cara yang bisa Moms coba jika Si Kecil mengalami cegukan. Ini caranya, Moms.

1. Minum teh chamomile, peppermint, atau adas

Chamomile, peppermint, dan adas adalah jenis herbal yang paling efektif dan aman untuk meredakan kejang otot yang menyebabkan cegukan pada anak. Berikan kepada anak sedikit-sedikit hingga cegukan berhenti.

2. Beri tekanan ringan pada perut bagian atas

Meskipun agak rumit mengingat ketidakpastian cegukan datang, cara ini bisa Moms lakukan. Saat terjadi cegukan, tekan bagian perut atas anak dengan gerakan cepat ke bawah. Lakukan dengan lembut ya, Moms.

3. Gendong anak bersandar di pundak dan tepuk bagian belakang

Cegukan pada anak kemungkinan terjadi karena ia menelan banyak udara. Coba gendong Si Kecil ke pundak, lalu tepuk dengan lembut atau usap punggungnya sampai ia mengeluarkan angin.

4. Minum air dingin

Minum air dingin dapat menenangkan diafragma yang teriritasi sehingga dapat kembali ke pola gerakan normalnya.

5. Fokus pada pernapasan

Salah satu cara menghentikan cegukan pada anak adalah dengan memintanya menarik napas dalam-dalam, menahannya sebentar lalu mengembuskannya kembali saat cegukan terjadi. Cara ini dapat memberikan dampak counteract pada spasme yang terjadi sehingga cegukan berhenti. Selain itu, bernapas ke dalam kantung kertas dan menahan napas selama mungkin juga bisa menetralkan kejang saat terjadi.

7. Menggelitik

Meskipun terkesan aneh, cara ini ternyata cukup efektif untuk mengilangkan cegukan pada anak lho, Moms. Menggelitik Si Kecil akan mengalihkan pikirannya dari cegukan yang ia alami, yang biasanya diperlukan untuk membuat cegukan hilang. Lakukan dengan lembut dan pastikan untuk berhenti jika Anak tidak menyukainya ya, Moms.

Saat cegukan mulai mengganggu

Secara umum, cegukan pada anak merupakan hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya atau hilang saat Si Kecil tidur. Namun, Moms perlu waspada jika cegukan berlangsung lebih dari 1 jam atau jika cegukan mulai mengganggu makan, tidur, atau bernapas Si Kecil.

Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya cegukan yang berlangsung lama antara lain adanya gangguan saraf diafragma, radang paru, kelainan di otak seperti tumor, penyakit ginjal, atau gangguan keseimbangan elektrolit. Singkatnya, adanya iritan baik fisik, kimiawi, peradangan, ataupun tumor yang memengaruhi lengkung refleks yang dapat menyebabkan cegukan. Cegukan yang berlangsung sampai 48 jam disebut sebagai persistent hiccups dan jika cegukan ini terjadi lebih dari 2 bulan, maka disebut sebagai intractable hiccups.

Karena itu, segeralah konsultasi ke dokter bila cegukan berlangsung lebih dari satu jam ya, Moms. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)