Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Gagal jantung atau congestive heart failure sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian tinggi di negara maju maupun berkembang, termasuk di Indonesia.
Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak mampu memompakan pasokan darah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh disebabkan oleh adanya kelainan pada otot-otot jantung sehingga organ tersebut tidak dapat bekerja secara normal.
Apa Penyebab Terjadinya Gagal Jantung?
Menurut Dr. Sanny March Silaban, Sp.JP, seperti dikutip dari Betterhealth, faktor penyebab gagal jantung tidak sama pada setiap individu, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Namun beberapa penyebab gagal jantung yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
⢠Penyakit yang diderita pasien sebelumnya, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit otot jantung, penyakit listrik jantung (Aritmia), penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan.
⢠Usia. Penyakit jantung koroner lebih banyak menyerang pasien berusia 40 tahun ke atas, namun akhir-akhir ini dengan kemajuan teknik diagnosis kedokteran, penyakit ini juga semakin banyak ditemukan pada penderita usia muda.
⢠Berat badan berlebihan.
⢠Kebiasaan merokok.
⢠Hobi mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol.
⢠Kurang olahraga.
⢠Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Apa Saja Jenis Gagal Jantung?
Terdapat beberapa jenis gagal jantung dan gejala yang perlu Anda waspadai, seperti:
⢠Gagal Jantung Sisi Kiri. Ini merupakan jenis gagal jantung yang paling umum, dengan gejala yang paling sering dirasakan adalah sesak napas.
⢠Gagal Jantung Sisi Kanan. Selain disebabkan karena gagal jantung sebelah kiri, gagal jantung sisi kanan juga dapat terjadi akibat kondisi lain, seperti penyakit paru-paru. Gejala yang bisa diwaspadai adalah pembengkakan pada ekstremitas (anggota gerak) bawah.
⢠Gagal Jantung Diastolik. Gagal jantung Diastolik terjadi ketika otot jantung menjadi lebih kaku daripada biasanya. Kekakuan terjadi karena jantung tidak mendapatkan aliran darah dengan lancar. Gejala yang dirasakan seperti napas tersengal yang dapat membuat penderita terengah-engah, terutama ketika berbaring.
⢠Gagal Jantung Sistolik.
Hal ini terjadi saat otot jantung kehilangan kemampuannya berkontraksi yaitu saat jantung lemah dan membesar. Kontraksi jantung diperlukan untuk memompa darah yang kaya oksigen ke tubuh.
Bagaimana gejala gagal jantung?
Secara umum penderita gagal jantung akan merasakan penurunan kemampuan fisik seperti rasa cepat lelah hingga sesak napas saat bekerja atau berjalan, juga keluhan sesak napas pada saat berbaring namun membaik pada posisi duduk, yang lebih banyak terasa pada malam hari. Sering kali pasien gagal jantung tiba-tiba terbangun di malam hari karena sesak, juga karena mengalami pembengkakan kaki dan/atau perut.
Bila Anda mengalami gagal jantung, langkah utama dalam pengobatannya adalah mengurangi aktivitas berat untuk mengurangi beban kerja jantung, sehingga meringankan gejala. Penanganan gagal jantung akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan gagal jantung, usia pasien, serta penyakit lain.
Tujuan pengobatan gagal jantung adalah meringankan gejala gagal jantung, meningkatkan kekuatan jantung, dan mencegah terjadinya jantung berhenti mendadak.
Untuk mencegah terjadinya gagal jantung, Anda disarankan untuk berhenti merokok, mengurangi konsumsi makanan berlemak, rutin berolahraga, dan melakukan gaya hidup sehat teratur. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)