Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ketika hari tengah panas atau kita sedang kegerahan, minum segelas air es tentu akan terasa menyegarkan dan menyejukkan tenggorokan kita ya, Moms. Rasanya dengan minum air es, tubuh kita akan menjadi segar. Panas atau gerah yang kita alami seolah hilang dengan segelas air berisi es batu.
Namun, selain minum air es, kadang Moms juga pernah memperhatikan bahwa ada beberapa orang yang dengan sengaja memakan dan mengunyah es batu tersebut. Atau, mungkin juga Anda atau Si Kecil gemar mengunyah es batu?
Ya, kebiasaan ini tidak hanya digemari anak-anak. Orang dewasa pun ada yang suka mengunyah es batu. Jika Anda atau Si Kecil sering melakukan hal tersebut, sebaiknya segera dikurangi atau dihentikan ya Moms, karena terlalu sering melakukan ini ternyata bisa menimbulkan masalah pada kesehatan, lho!
Pagophagia, kebiasaan mengunyah es batu
Kebiasaan mengunyah es batu merupakan salah satu bentuk kelainan kondisi medis yang dikenal dengan sebutan pica, yaitu kebiasaan mengunyah benda yang tidak lazim. Biasanya, pica dialami oleh anak-anak.
Meskipun demikian, kebiasaan mengunyah es batu -atau istilah medisnya dikenal dengan pagophagia, biasanya bisa dialami oleh orang dari segala usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Umumnya, pica timbul akibat seseorang mengalami kekurangan nutrisi tertentu pada tubuh. Pada pagophagia contohnya, kondisi tersebut muncul akibat penderita mengalami kekurangan zat besi atau anemia.
Namun, Menurut pakar kesehatan, seseorang baru dikatakan mengalami pagophagia saat ia sudah melakukan hal ini selama satu bulan atau lebih secara terus-menerus. Bahkan, karena ketergantungannya, bisa jadi ia akan mencari es batu di dalam freezer untuk ia kunyah. Namun jika ia melakukannya sesekali saja, ia tidak bisa disebut menderita pagophagia.
Ini penyebab orang gemar mengunyah es batu
Seperti disebutkan di atas, kondisi pagophagia terjadi karena orang tersebut mengalami kekurangan zat besi atau anemia defisiensi besi. Sebuah penelitian melaporkan bahwa kekurangan zat besi bisa memunculkan rasa nyeri pada lidah, kesulitan menelan, menurunnya kemampuan mengecap, dan mulut kering, yang menyebabkan rasa tidak nyaman.
Nah, gejala-gejala tersebut bisa diperingan dengan jalan mengunyah es batu dan mengurangi rasa tidak nyaman. Selain itu, penderita anemia juga gampang terserang lelah. Mengonsumsi es batu dapat meningkatkan pasokan darah ke otak, sehingga gejala anemia yang dirasakan penderitanya bisa berkurang.
Bahaya kebiasaan mengunyah es batu
Meskipun terdengar sepele, kenyataannya, mengunyah es batu bisa berbahaya lho, Moms. Misalnya, kebiasaan ini berisiko merusak gigi dan gusi penderitanya. Lapisan atau enamel gigi akan terkikis sehingga gigi akan menjadi lebih sensitif dan sering terasa ngilu. Selain itu, sering mengunyah es batu juga bisa membuat kita mengalami nyeri pada otot rahang.
Karena itu, jika Moms mendapati salah satu anggota keluarga gemar mengunyah es batu, segera periksakan ia ke dokter untuk memastikan apakah ia kekurangan zat besi atau tidak, terkait dengan kebiasaannya ini.
Seperti kita tahu, kekurangan zat besi bisa memicu terhambatnya pertumbuhan tubuh, mudah terserang infeksi, hingga mengalami gangguan jantung. (M&B/SW/Dok. Freepik)