Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernah mendengar berita seorang laki-laki asal Jawa Tengah yang memiliki janin di dalam tubuhnya? Berita ini sempat viral sekitar 2017 lalu. Mungkin Anda mengira, laki-laki berusia 17 tahun tersebut bisa jadi transgender, sehingga ia masih memiliki rahim, dan sangat mungkin mengandung janin di dalam tubuhnya.
Namun ternyata bukan itu penjelasannya, karena faktanya laki-laki tersebut mengalami suatu kondisi langka yang disebut fetus in fetu. Penasaran dengan kondisi langka tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini, Moms.
Fetus in Fetu
Jika diartikan, nama medis fetus in fetu berarti janin dalam janin. Ini adalah suatu kondisi langka, di mana janin berada di dalam tubuh janin, dan kemudian ikut lahir ketika janin induk lahir. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kasus fetus in fetu ini berawal dari dua janin kembar, yang salah satunya gagal tumbuh dan mati.
Pembelahan yang tidak sempurna mengakibatkan janin yang mati tinggal di dalam tubuh janin yang sehat (atau disebut janin induk), dan kemudian ikut lahir ke dunia di dalam tubuh janin induk.
Kondisi ini bisa terus berlanjut, bahkan hingga puluhan tahun. Seperti kasus laki-laki asal Jawa Tengah itu, yang hingga belasan tahun baru diketahui ada janin kembarannya yang masih menempel di dalam tubuhnya.
Kasus Unik dan Sangat Langka
Kasus yang sangat unik ini memang tergolong sangat langka, Moms. Menurut AAP, kasus ini hanya terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran. Namun walau langka, kasus laki-laki asal Jawa Tengah tersebut bukan yang pertama terjadi. AAP menyebutkan kasus fetus in fetu sudah ada sejak tahun 1800.
Sayangnya, banyak kasus fetus in fetu yang tidak langsung terdeteksi, sehingga baru diketahui pada beberapa tahun kemudian. Namun banyak juga kasus fetus in fetu yang langsung diketahui sejak bayi lahir, seperti kasus bayi asal Hong Kong yang lahir pada 2015 lalu. Tim dokter mengira bayi tersebut menderita teratoma atau tumor, namun setelah diteliti lebih lanjut, akhirnya terkuak fakta bahwa itu bukan tumor melainkan janin dari kembarannya yang terserap di dalam tubuh janin induk.
Melansir Live Science, dr. Yu Kai-Man, dokter kandungan di Queen Elizabeth Hospital Hong Kong, akhirnya mengoperasi bayi tersebut ketika usianya masih 3 minggu. Saat dioperasi, diketahui ada 2 janin yang menempel di hati dan ginjalnya. Satu janin beratnya 9.3 gram dan janin satunya 14.2 gram, atau saat mati usianya sekitar 8 dan 10 minggu.
Aneh tapi nyata, maka sangat penting untuk memeriksakan kandungan Anda secara berkala ya, Moms. (Tiffany Warrantyasri/Dok. Freepik)