Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi ibu yang sedang mengandung, keguguran tentu menjadi hal yang paling ditakuti, karena setiap wanita bisa berpotensi mengalaminya. Bahkan diketahui keguguran bisa terjadi secara berulang. Salah satu penyebab keguguran berulang adalah ketika ia mengalami sindrom APS. Yuk, kita kenali lebih jauh tentang penyakit ini, Moms!
Apa itu sindrom APS?
Antiphospholipid Syndrome (APS) atau sindrom antifosfolipid, merupakan suatu keadaan di mana darah seseorang mengandung antibodi terhadap jenis fosfolipid tertentu. Sel fosfolipid sebenarnya merupakan sel normal yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Ketika seseorang memiliki antibodi terhadap fosfolipid, darah yang ada di dalam tubuh akan membentuk gumpalan kecil dan meningkatkan kecenderungan terjadinya pembekuan darah. Sindrom antifosfolipid dapat disebabkan oleh penyakit autoimun seperti lupus.
Mengapa sindrom APS menyebabkan keguguran berulang?
Melansir laman Verywellfamily.com, diketahui bahwa sebesar 15 persen wanita yang mengalami keguguran disebabkan oleh sindrom APS. Para peneliti mengatakan sindrom APS meningkatkan peluang perempuan mengalami keguguran berulang.
Namun alasannya belum jelas. Beberapa peneliti meyakini bahwa sindrom antifosfolipid menyebabkan pembekuan darah kecil sehingga memblokir suplai darah ke plasenta. Yang lain percaya bahwa sindrom antifosfolipid dapat mengganggu kemampuan sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan di lapisan rahim.
Bagaimana gejala sindrom APS?
Sindrom APS biasanya tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Bila belum terdeteksi, justru orang akan merasakan tubuhnya relatif sehat dan bugar. Bagi wanita yang mengalami keguguran berulang, ini mungkin merupakan salah satu gejala yang menunjukkan ia terkena sindrom APS.
Selain itu, gejala lainnya di antaranya adalah gumpalan darah di vena atau arteri dalam, jumlah trombosit yang rendah, mengalami stroke atau mini-stroke, gumpalan darah di paru-paru, sel darah merah yang hancur (anemia hemolitik), serta livedo reticularis.
Bagaimana mendiagnosis sindrom APS?
Ketika mendiagnosis sindrom APS sebagai kemungkinan penyebab keguguran berulang, biasanya dokter akan memastikan terlebih dahulu apakah pasien positif memiliki antibodi antikoagulan lupus atau antibodi antikardiolipin lebih dari satu kali.
Apa saja komplikasi yang disebabkan sindrom APS pada kehamilan?
Selain menyebabkan risiko keguguran berulang, sindrom APS juga bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, hipertensi, preeklampsia pada ibu hamil, bayi lahir kecil, serta persalinan dini.
Perawatan apa yang dilakukan ketika seseorang mengalami sindrom APS saat hamil?
Wanita yang telah didiagnosis dengan sindrom antifosfolipid memiliki sekitar 70 persen kemungkinan kehamilan yang berhasil dengan pengobatan. Biasanya pengobatan terdiri dari aspirin dosis rendah dan atau suntikan heparin. Namun karena perawatan tersebut dapat meningkatkan komplikasi pada kehamilan di trimester 3 , biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan perinatologis dan menjalani perawatan prenatal secara teratur selama kehamilan. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)