Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Balita dengan Kelainan Gastroschisis

Balita dengan Kelainan Gastroschisis

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Georgia Diamond, seorang balita asal Newport, Wales Selatan, lahir dengan sebuah kondisi cacat perut langka yang disebut gastroschisis. Kondisi kelainan ini membuat usus balita berusia 1 tahun 4 bulan itu berkembang di luar tubuhnya.
Kondisi ini membuatnya harus bergantung pada saluran makanan yang dimasukkan ke dalam tubuhnya dengan selang. Itu sebabnya, ia belum pernah mencicipi makanan melalui mulutnya.

 

Sang Ibu, Lisa James, 25, telah mengetahui kondisi kelainan putrinya itu saat menginjak kehamilan 20 minggu. “Kehamilan itu sangat menakutkan. Saat usia kehamilan 20 minggu, dokter memberi tahu kalau usus Georgia berada di luar tubuhnya. Saya benar-benar tidak tahu harus melakukan apa dan tidak bisa berpikir bagaimana nantinya,” ungkap Lisa seperti dilansir Daily Mail.

 

Selama 14 bulan sejak dilahirkan, Georgia menghabiskan hari-harinya di Noah's Ark Children's Hospital di Cardiff, dan telah menjalani 6 kali operasi. "Saya ada di sana setiap hari menemaninya. Ia menjalani 6 kali operasi sejak lahir, termasuk operasi pertama saat Natal setelah ia dilahirkan. Kami menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit daripada di rumah,” tambah Lisa.

 

Selama 14 bulan dirawat di rumah sakit, Georgia hanya diizinkan untuk berjalan-jalan keluar mengelilingi lingkungan sekitar selama 1 jam. Menurut dokter, kondisi kelainan yang ekstrem ini tidak mudah disembuhkan.

 

Namun, Lisa dan Sang Suami, Scott Diamond akhirnya bisa membawa pulang Georgia ke rumah pada bulan November 2013 lalu. "Natal kemarin adalah Natal terbaik yang pernah saya lalui. Kami sekeluarga akhirnya bisa berkumpul di rumah,” ungkap Lisa.

 

Namun, merawat kondisi Georgia di rumah tentu tidak mudah. Lisa, harus memperbaiki selang yang terpasang ke dalam tubuh putrinya setiap hari. "Saya menyukainya karena itu adalah hal pertama yang bisa saya lakukan untuknya. Kami memiliki peralatan untuk merawatnya di rumah. Dibutuhkan waktu selama setengah jam sehari untuk memasangnya.”

 

Menurut Lisa, meskipun kondisinya memprihatinkan, Georgia berperilaku normal seperti anak usia balita lainnya, termasuk keinginannya untuk bermain dengan benda-benda di sekelilingnya. Hanya saja, perlu perhatian khusus dalam mengawasinya bermain agar jangan sampai Georgia memasukkan sesuatu ke mulutnya.

 

Lisa dan suaminya berharap Georgia akan mampu menjalani operasi transplantasi di Rumah Sakit Anak Birmingham dalam 2 tahun ke depan. "Mudah-mudahan saat Georgia dibawa ke Birmingham, dokter dapat melakukan yang paling terbaik untuknya. Saya berharap, kondisi Georgia dapat lebih baik suatu hari nanti dan mampu hidup normal," tutup Lisa. (Aulia/DMO/Dok. foto: Daily Mail)