Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms pasti sudah mengetahui apa saja yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita. Ya, ini terdiri dari rahim, mulut rahim atau serviks, ovarium atau indung telur, vagina, klitoris, dan tentu saja tuba falopi atau biasa disebut saluran tuba. Saluran yang satu ini sangat penting, karena menghubungkam rahim dengan dua ovarium (tempat penghasil hormon dan sel-sel telur).
Ketika ada pasangan suami istri yang mengalami hambatan dalam mendapatkan keturunan, umumnya yang sering disalahkan adalah rahim dan indung telur. Padahal, tuba falopi juga perlu diperiksa, karena sangat mungkin terjadi penyumbatan di saluran vital yang satu ini.
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tuba falopi dan penyumbatan yang mungkin terjadi, ketahui beberapa info penting di bawah ini, Moms.
Fungsi Tuba Falopi
Saluran ini merupakan bagian penting dari sistem reproduksi wanita. Tugasnya juga cukup banyak, di antaranya adalah membantu proses menstruasi dan pembuahan, hingga terjadilah kehamilan. Saat masa ovulasi tuba, sel telur akan berjalan menuju rahim melalui saluran tuba. Jika saluran tuba tidak ada sumbatan, maka sperma bisa membuahi sel telur di rahim, dan terjadilah kehamilan.
Sayangnya, kemungkinan untuk hamil bisa menurun jika terjadi masalah pada saluran tuba falopi, sehingga terjadi penyumbatan. Masalah ini sering terjadi, dan kerap menjadi penyebab sulitnya pasangan mendapatkan keturunan.
Penyebab Tersumbatnya Tuba Falopi
Ketika tuba falopi tersumbat, maka sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga tidak terjadi pembuahan. Inilah yang mengakibatkan gangguan kesuburan atau sering disebut dengan infertilitas.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan tersumbatnya saluran tuba falopi adalah:
1. Endometriosis
2. Radang panggul
3. Infeksi seksual menular
4. Usus buntu pecah
5. Keguguran
6. Kehamilan etopik
7. Penggunaan alat kontrasepsi spiral
Cara Mengetahui Sumbatan
Tersumbatnya saluran tuba falopi memang nyaris tanpa gejala, sehingga para wanita yang mengalaminya tidak memiliki keluhan. Namun pada beberapa wanita, ada juga yang merasakan nyeri perut bagian bawah dan keputihan yang tidak normal. Jarangnya keluhan membuat penyumbatan saluran tuba falopi seringkali telat ditangani.
Ada beberapa cara untuk menangani tersumbatnya tuba falopi, tentunya langkah pertama adalah memeriksakan kesehatan sistem reproduksi ke dokter kandungan. Cara selanjutnya adalah:
1. USG. Ini adalah ultra sonography, yang biasa dilakukan untuk pemeriksaan kandungan pada umumnya.
2. HSG. Ini adalah histerosalpingografi atau pemeriksaan endoskopi pada tuba falopi. Ini membutuhkan tiga sayatan kecil untuk memasukkan cairan biru ke saluran tuba. Jika cairan biru tersebut bisa keluar melalui tuba falopi, maka artinya tidak ada sumbatan. Namun jika cairan tidak bisa melewati tuba falopi, artinya terjadi sumbatan. Ini cara mudah dan minim risiko untuk mengetahui adanya sumbatan, namun HSG tidak boleh dilakukan pada wanita sedang hamil, mengalami infeksi panggul, atau pernah mengalami pendarahan rahim berat.
Cara Mengatasi
Setelah dokter mengetahui penyebab yang membuat terjadinya sumbatan di tuba falopi, maka dokter akan segera memberi pengobatan untuk mengatasi masalah tersebut. Jika gangguan pada tuba falopi tergolong berat, maka mungkin akan dibutuhkan operasi.
Tetap Bisa Hamil?
Ya, tentu saja! Sumbatan pada tuba falopi memang mengurangi kemungkinan hamil, karena sel telur dan sperma tidak bisa bertemu untuk terjadi pembuahan. Namun perlu diketahui, wanita masih memiliki peluang hamil walau hanya memiliki satu saluran tuba falopi kok, Moms. Tentu saja ini mungkin terjadi jika tidak ada gangguan pada saluran itu dan pada organ reproduksi lainnya ya, Moms.
Jika Moms mengalami penyumbatan pada saluran tuba falopi dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, maka Moms bisa berkonsultasi dengan dokter obgyn subspesialis fertilitas. Sehat selalu, Moms! (Tiffany/SW/Dok. Freepik)