Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kualitas sanitasi sangatlah penting, karena sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit serta mengurangi kualitas hidup seseorang. Saat ditemui pada Konferensi Media Hari Toilet Sedunia 2019 beberapa waktu lalu, Dr. dr. Wani Gunardi, Sp.MK(K), dokter mikrobiologis klinis, menyatakan bahwa toilet atau kamar mandi mengandung ratusan juta bakteri dan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Maka, menjaga kebersihan kamar mandi atau toilet sangatlah penting.
Tanda-Tanda Kamar Mandi Penuh Kuman dan berbahaya bagi Kesehatan
Menurut dr. Wani, ada beberapa tanda toilet atau kamar mandi Anda sudah dipenuhi kuman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain:1. Berbau
Tanda yang paling mudah dikenali adalah adanya bau tidak sedap atau bau busuk. Bau ini menandakan masih adanya kotoran yang tertinggal.
2. Terdapat Kerak
Bakteri yang tinggal dan hidup pada keramik atau materi lainnya yang sejenis akan menimbulkan kerak yang berwarna kekuningan atau kecokelatan.
3. Licin
Seperti hewan maupun manusia, bakteri juga dapat berkumpul dan hidup bersama sebagai koloni. Koloni ini akan bertambah banyak dan membentuk biofilm. Hadirnya biofilm dapat dirasakan bila lantai terasa licin maupun berlendir.
Sanitasi Buruk Sebabkan Masalah Kesehatan Serius
Di acara yang sama, Stevia Angesty, sociopreneur bidang sanitasi dan pendiri Feelwell Ceramics menyatakan bahwa sanitasi yang buruk juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti stunting. "Dulu pernah menjalani proyek tentang kesehatan ibu dan anak dan melakukan field study ke beberapa provinsi, dan menemukan ternyata salah satu sebab tingginya kematian anak adalah diare. Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata diare disebabkan oleh kurangnya akses ke fasilitas sanitasi yang baik," kata Stevia.
Bila dikaitkan, sulitnya akses fasilitas sanitasi yang baik menyebabkan bakteri dan virus menyebar ke tempat yang tidak seharusnya. Menurut Dr. Wani, beberapa bakteri yang dapat ditemukan antara lain Salmonella, E.coli, Listeria, Shigella, Cholera, Typhoid, dan virus Rotavirus. Bakteri dan virus tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit, khususnya penyakit pada sistem pencernaan. Diare dan tipus adalah contoh penyakit sistem pencernaan yang umum dialami.
Diare yang berkelanjutan dan tak kunjung sembuh menyebabkan berkurangnya asupan gizi yang diserap oleh anak, yang berujung pada malnutrisi dan stunting. Maka dari itu, memiliki sanitasi yang berkualitas adalah kewajiban demi menjaga kesehatan.
Cara Tepat Jaga Kebersihan Sanitasi
Menjaga kualitas sanitasi dapat dilakukan dengan memastikan kebersihan kamar mandi dan toilet. Di kesempatan yang sama Antonius Pandu, Senior Brand Managers Cleaners Unilever Indonesia, bersama dengan Stevia dan Dr. Wani menyatakan beberapa hal yang perlu diingat saat membersihkan kamar mandi, antara lain:
1. Bila mengunakan keramik, perhatikan sela-sela keramik dengan seksama. Sela-sela keramik merupakan lokasi sempurna untuk kuman berkembang biak.
2. Bersihkan kamar mandi dan toilet minimal seminggu sekali. Gunakan cairan disinfektan dan sikat. Terkhusus kakus, terus kontrol perkembangan bakteri dengan memberikan larutan pembersih disinfektan setiap dua hari sekali.
3. Saat membersihkan kamar mandi, toilet, dan kakus menggunakan cairan atau bubuk pembersih disinfektan, diamkan selama beberapa saat sebelum disikat dan dibilas. Produk-produk disinfektan perlu beberapa waktu untuk memastikan kuman mati.
4. Sesuaikan jenis disinfektan dengan materi yang harus dibersihkan dan fungsinya.
5. Pastikan sistem pembuangan kakus septik dan tidak bocor. Bila sistem pembuangan kakus tidak baik, maka bakteri dapat menyebar hingga sumber air dan mencemari air.
6. Lakukan sedot tinja secara rutin dan berkala. Umumnya, keluarga berjumlah 4 orang harus melakukan sedot tinja setiap 3-4 tahun sekali.
Yang perlu diingat, bakteri dan kuman tidak dapat benar-benar hilang. "Membersihkan atau menghilangkan bakteri tidak akan pernah bisa, tapi kita justru perlu mengontrol dan menekan jumlahnya agar tidak pada jumlah yang bisa menimbulkan infeksi," tutur Dr. Wina. Yuk Moms, jaga kebersihan kamar mandi dan toilet dengan seksama! (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)