Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
"Kok Si Kecil terlihat sangat kurus ya, dibandingkan teman-temannya yang lain?" Anda mungkin sering menanyakan hal ini saat memerhatikan Si Kecil bermain dengan teman-temannya. Kurus, sama seperti gemuk, hanya bersifat objektif. Dan sama juga seperti balita gemuk, untuk membuktikan apakah Si Kecil terlalu kurus atau masih dalam batas normal, datanglah ke dokter anak untuk berkonsultasi.
Untuk mengetahui apakah berat badan Si Kecil masih normal atau sudah dalam kondisi mengkhawatirkan, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes. Jika dokter cukup puas dengan berat badan dan kesehatan anak, maka Moms tidak perlu khawatir lagi. Bisa jadi anak Anda memang kurus karena faktor genetika.
Namun, jika dokter mengatakan Si Kecil terlalu kurus (underweight) bekerja samalah dengannya untuk mencari tahu penyebabnya dan tentunya solusi yang terbaik. Berikut beberapa penyebab balita Anda memiliki badan yang kurus, selain faktor genetika.
Asupan Cairan Berlebih
Balita biasanya mengonsumsi beragam jenis cairan, seperti susu, jus, air putih, dan berbagai minuman lainnya. Biasanya ini menyebabkan perut Si Kecil menjadi penuh, dan tidak ada tempat tersisa untuk makanan padat. Jadi, berikan minuman untuk Si Kecil dengan porsi tepat dengan makanan padatnya.
Mudah Teralihkan
Anak yang mudah teralihkan ketika makan, baik oleh mainan atau televisi, akan sulit untuk melanjutkan, bahkan sampai menghabiskan makanannya. Jadi sebisa mungkin, hindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian Si Kecil saat makan ya, Moms.
Makan yang Diburu-Buru
Beberapa anak memiliki tipe makan yang lambat. Biarkan ia menikmati makanannya tanpa diburu-buru. Jika Anda terus memaksanya untuk menghabiskan makanan secepat mungkin, ia biasanya akan kehilangan selera makan dan segera meninggalkan makanannya tersebut.
Pilihan Makanan yang Salah
Terkadang, anak-anak mengasup makanan yang tidak menunjang pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang baik. Makanan seperti ini antara lain adalah makanan yang tidak sehat atau junk food maupun fast food, yang tidak memiliki nutrisi sama sekali. Karena itu, buatlah daftar makanan untuk anak yang berfokus pada makanan sehat dan memiliki kandungan nutrisi serta kalori tinggi.
Waktu Mengemil yang Salah
Terlalu banyak mengemil di antara selang waktu makan akan membuat Si Kecil terlalu kenyang untuk menyantap makanan utamanya. Jadi, jangan berikan camilan terlalu banyak dan terlalu dekat dengan jam makan anak, Moms.
Aktivitas yang Meningkat
Masa balita adalah waktu di mana anak-anak memiliki aktivitas yang sangat tinggi. Mereka tidak bisa berhenti bergerak dan menjadi sangat aktif. Terkadang, beberapa orang tua tidak mengetahui bahwa tingkat aktivitas yang tinggi ini harus diimbangi dengan asupan kalori yang cukup. Moms harus memastikan jika Si Kecil termasuk anak yang sangat aktif, berikan ia makanan yang mengandung banyak kalori. Kenalkan juga ia pada aktivitas yang tidak membutuhkan banyak energi berlebih, seperti membaca dan bermain puzzle.
Menderita Penyakit
Penyakit-penyakit tertentu yang diderita Si Kecil dapat memperburuk selera makannya. Belum lagi ditambah dengan pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi untuk proses penyembuhannya. Jika ini terjadi pada anak Anda, diskusikan dengan dokter anak, bagaimana solusi terbaik agar Si Kecil tetap mempunyai selera makan yang baik selama ia sakit.
Stres
Anak juga bisa stres lho, Moms! Apa saja penyebabnya? Bisa tekanan dari orang tua untuk cepat belajar hal baru, jadwal sehari-hari yang terlalu padat, maupun perubahan dalam keluarga (perceraian, kematian, atau pindah rumah). Stres yang dialami Si Kecil bisa memengaruhi selera makannya. Jadi, ketika anak terserang stres, segeralah temukan penyebabnya dan cari cara untuk mengatasinya. (M&B/SW/Dok. Freepik)