Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Waspada, Anak Juga bisa Menderita Skizofrenia, Moms!

Waspada, Anak Juga bisa Menderita Skizofrenia, Moms!

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, pernah mendengar istilah skizofrenia? Ini merupakan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Kondisi ini umumnya ditandai dalam bentuk halusinasi, cara berbicara dan berpikir yang kacau, serta sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan.

Sekitar 1 dari 100 orang menderita skizofrenia. Memang, kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa. Namun, skizofrenia bukan tidak mungkin menyerang anak, dan gejalanya kerap tidak disadari oleh orang tua.

Gangguan ini sangat jarang terdeteksi pada masa kanak-kanak dan baru diketahui ketika penderita memasuki fase remaja. Hal ini disebabkan pemahaman orang tua mengenai skizofrenia pada anak masih sangat minim. Padahal, jika bisa diidentifikasi sejak awal, penderita bisa mendapatkan perawatan yang tepat.


Penyebab Skizofrenia pada Anak

Seperti telah disebutkan, skizofrenia bisa menyerang anak, yang diistilahkan dengan very early-onset schizophrenia. Kasusnya memang jarang terjadi, hanya menyerang 1 dari 40.000 anak. Meskipun begitu, skizofrenia pada anak tetap perlu penanganan yang serius.

Menurut sejumlah penelitian, ada beberapa penyebab yang memicu perkembangan skizofrenia pada anak, antara lain:

1. Genetika. Anak yang punya orang tua atau saudara dengan skizofrenia, memiliki kemungkinan 10 persen mengidap skizofrenia. Namun, ini tidak berarti orang tua yang mengalami skizofrenia lantas anaknya dipastikan punya masalah yang sama. Walaupun genetika bisa menjadi faktor penyebab, gangguan ini belum tentu diturunkan.

2. Struktur otak. Anak yang memiliki struktur otak abnormal berpotensi mengalami skizofrenia.

3. Trauma masa kecil, seperti pola asuh yang buruk, cedera kepala, atau mengalami kekerasan fisik dan mental.

4. Gangguan kehamilan, misalnya infeksi virus yang terjadi di dalam rahim dan malnutrisi, atau mengalami komplikasi saat persalinan. Bumil dengan tingkat stres yang tinggi juga bisa mengakibatkan bayi mereka terserang skizofrenia.


Gejala Skizofrenia pada Anak

American Academy of Child and Adolescent Psychiatry menjelaskan sejumlah gejala umum anak yang menderita skizofrenia, yaitu:

• Berhalusinasi, seperti melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

• Ketakutan berlebihan, selalu merasa terancam dan menganggap orang lain akan mencelakainya.

• Bersikap acuh tak acuh dan sering memperlihatkan ekspresi wajah yang datar.

• Jarang bicara, dan jika bicara tidak nyambung serta aneh bicaranya.

• Emosi tidak stabil dan kerap menunjukkan perilaku aneh.

• Tidak peduli pada dirinya sendiri.

Banyak orang tua yang tidak menyadari gejala-gejala gangguan ini pada anak, dan kadang menganggap anak hanya berimajinasi atau mungkin mengalami gejala autis. Anak memang belum bisa menceritakan pada orang tua gejala penyakit yang ia alami.

Karena itu, selalu perhatikan setiap perubahan sikap dan perilaku anak. Jika ia mengalami dua atau lebih gejala di atas secara terus-menerus, segera bawa Si Kecil ke dokter atau psikolog anak untuk berkonsultasi guna memastikan apa yang dialami anak ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)