Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Kardiomiopati Peripartum, Penyakit Jantung pada Bumil

Kardiomiopati Peripartum, Penyakit Jantung pada Bumil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, apakah Anda memiliki riwayat penyakit jantung? Saat Anda hamil, Anda harus ekstra waspada. Ibu hamil memang rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan yang mengintai kapan saja. Salah satunya adalah masalah pada jantung, terutama jika Anda punya riwayat dengan penyakit ini.

Yang perlu Anda ketahui, ada penyakit jantung yang khusus menyerang bumil atau ibu baru melahirkan. Namanya adalah kardiomiopati peripartum. Penyakit ini biasanya akan mengintai di akhir masa kehamilan Anda ataupun setelah melahirkan sang bayi. Tidak ada salahnya untuk waspada. Karena itu, yuk, kita kenali lebih jauh seputar kardiomiopati peripartum ini, Moms!


Apa itu Kardiomiopati Peripartum?

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Saat Anda mengalami masalah ini, otot jantung melemah dan jantung membesar sehingga tidak mampu berfungsi secara optimal untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Kardiomiopati yang menyerang ibu hamil disebut kardiomiopati peripartum. Kondisi ini bisa terjadi di masa akhir kehamilan Anda atau usai Anda melahirkan bayi. Meskipun kelainan ini jarang terjadi, ada baiknya jika Anda tetap berhati-hati dan waspada serta selalu menjaga kesehatan jantung ya, Moms.


Penyebab dan Gejala Kardiomiopati Peripartum

Dilansir dari laman Heart.org, kardiomiopati peripartum hingga kini belum ditemukan secara pasti penyebabnya. Akan tetapi, para pakar kesehatan meyakini bahwa kondisi ini dipicu oleh kinerja otot jantung yang bertambah berat pada ibu hamil. Selama masa kehamilan, otot jantung akan memompa darah sampai 50 persen lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil.

Saat hamil, tubuh Anda memang memiliki beban tambahan berupa janin yang dikandung yang mesti mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Risiko kardiomiopati peripartum akan meningkat jika Anda juga memiliki berat badan berlebih, mengidap hipertensi, terkena diabetes gestasional, mengalami malnutrisi, dan berusia lebih dari 30 tahun.

Dikutip dari situs Healthline.com, gejala kardiomiopati peripartum mirip dengan gejala gagal jantung, antara lain jantung berdebar-debar atau berdetak lebih cepat, sakit pada dada, mudah lelah, sesak napas, serta mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.


Mengatasi Kardiomiopati Peripartum

Ini sejumlah tips yang mesti Anda perhatikan untuk mengatasi kardiomiopati peripartum, Moms:

• Berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin selama masa kehamilan Anda untuk melakukan pemeriksaan antenatal.

• Jaga berat badan selama kehamilan. Kenaikan berat badan yang terlalu tinggi bisa memberi beban dan tekanan tambahan pada jantung Anda.

• Mengelola stres yang datang dengan baik.

• Istirahat yang cukup dan hindari melakukan aktivitas berat.

Akan tetapi, jika Anda telah terdiagnosis gejala kardiomiopati peripartum, Dokter akan meminta agar Anda dirawat. Tak perlu khawatir, jantung Anda masih bisa berfungsi dengan baik, selama Anda rajin melakukan pemeriksaan rutin dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. (M&B/SW/Dok. Freepik)