Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, semakin besar anak tumbuh dan semakin bertambah usianya, maka semakin banyak makanan yang akan dicicipi Si Kecil. Namun, alih-alih membuatnya sehat, makanan yang menjadi kegemarannya ini ternyata bisa memberikan dampak buruk buat kesehatannya. Apa saja makanan tersebut? Berikut ini daftarnya.
Junk Food
Junk food adalah makanan yang memiliki nutrisi rendah, sehingga gizinya tidak seimbang. Makanan jenis ini sebagian besar hanya berisi karbohidrat, gula, dan lemak dengan jumlah tinggi. Semua kandungan tersebut hanya akan menumpuk menjadi lemak di dalam tubuh. Selain itu, kadar garam yang tinggi dalam junk food juga akan memperberat kerja ginjal anak.
Soda
Dokter gigi telah memperingatkan bahwa meminum 1 kaleng soda setiap hari sama dengan memakan gula semulut penuh. Tidak hanya mengakibatkan kegemukan, kandungan gula dan asam dalam soda juga berdampak buruk bagi gigi Si Kecil. Bahkan soda diet sekali pun tidak lebih baik, sebab soda jenis ini mengandung pemanis buatan. Jadi, sebisa mungkin Anda tidak membiarkan Si Kecil mengonsumsi minuman ini ya, Moms.
Permen
Hampir semua anak pasti menggemari permen. Padahal, permen memiliki bahan dasar gula. Meski identik sebagai camilan anak-anak, permen di nilai dapat merusak email gigi mereka. Apalagi yang berbentuk kenyal, karena dapat menempel pada gigi. Jika giginya berlubang, Si Kecil akan kesakitan dan tidak mau makan. Sedangkan permen bertekstur keras dapat meningkatkan risiko tersedak pada anak.
Jus Kemasan
Jus kemasan sama sekali tidak mengandung nutrisi lho, Moms. Minuman ini tidak hanya mengandung gula yang tinggi, namun juga tidak bervitamin. Jadi, ide bahwa mengonsumsi jus kemasan setara dengan mengonsumsi buah asli tidaklah benar. Jika ingin memberikan jus buah kepada Si Kecil, sebaiknya buat sendiri di rumah ya, Moms.
Daging Olahan
Terlalu banyak memberikan daging olahan seperti nugget dan smoked beef ternyata dapat berbahaya untuk kesehatan Si Kecil lho, Moms! Daging olahan mengandung bahan pengawet yang disebut dapat berisiko menyebabkan sakit jantung dan kanker.
Keripik
Camilan garing ini mengandung garam tinggi sekaligus mengenyangkan. Dampaknya, perut Si Kecil tidak akan mampu menampung makanan bernutrisi lainnya. Selain itu, garam yang tinggi dapat menyebabkan kerja ginjalnya menjadi lebih berat. Jadi, hindari memasok camilan ini di rumah.
Kue Kemasan
Kini, kue yang dibungkus seperti snack sudah semakin banyak dijual di pasaran. Padahal kue seperti ini mengandung banyak lemak trans, yaitu salah satu lemak hasil pemrosesan, yang berbahaya bagi kesehatan. Sebaiknya, ganti kue kemasan dengan buatan sendiri. Selain lebih sehat, Anda dapat mengkreasikannya sesuai dengan selera Si Kecil. Hias kue sesuai karakter favoritnya agar ia lahap makan.
Fast Food
Fast food atau makanan siap saji mengandung banyak lemak dan garam. Kandungan garam dikatakan tinggi bila melebihi 1,5 gram per 100 gram, sedangkan termasuk rendah bila jumlahnya tidak melebihi 0,3 gram per 100 gram. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan garam masuk ke aliran darah, menyusutkan sel, hingga kekurangan cairan.
Sereal
Kandungan vitamin dan mineral yang tertera pada kemasan sereal memang menunjukkan angka yang tinggi. Tetapi, jangan lupa untuk menengok kandungan gulanya. Jika diperhatikan seksama, jumlah nutrisinya tidak sebanding dengan kadar gula dan garam yang tinggi. Sebaiknya, pilih sereal yang mengandung paling sedikit 3 gram serat per porsi.
Granola Bar
Granola bar biasanya dikonsumsi saat sarapan atau sebagai camilan. Namun, granola bar yang ditujukan untuk anak-anak cenderung mengandung sedikit nutrisi dibandingkan granola untuk orang dewasa, dan mengandung terlalu banyak gula serta bahan tambahan, seperti choco chip atau pewarna buatan.
Meski makanan di atas tergolong berbahaya untuk Si Kecil, Moms masih diperbolehkan untuk memberikannya, tapi dalam porsi sedikit saja dan tidak terlalu sering ya, Moms. Pemberian ini bertujuan agar anak mengenal ragam rasa makanan tersebut, dan akan lebih baik jika Moms bisa membuatnya sendiri di rumah. (M&B/SW/Dok. Freepik)