Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pada bayi, terutama bayi baru lahir atau newborn, sistem imun tubuhnya memang belum sempurna, Moms. Itulah yang menyebabkan bayi rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom 4 bulan yang kerap menyerang bayi.
Masalah kesehatan yang satu ini mungkin masih asing di telinga Anda ya, Moms? Untuk meningkatkan kewaspadaan Anda akan sindrom 4 bulan, kami telah bertanya dengan dr. Fita Moeslichan, SpA, dokter spesialis anak dari Brawijaya Women & Children Hospital. Simak penjelasan dr. Fita yuk, Moms!
Apa yang dimaksud dengan sindrom 4 bulan?
Menurut dr. Fita, sindrom 4 bulan merupakan istilah lain dari kolik. Mengapa kolik disebut demikian? Karena kolik memang paling sering terjadi pada bayi, terutama bayi baru lahir hingga usia 4 bulan. Kolik menjadi masalah kesehatan yang sangat umum terjadi pada bayi 0-4 bulan, namun setelah 4 bulan, biasanya kolik sudah lebih jarang terjadi.
Kapan kolik sering terjadi?
Kolik lebih sering terjadi menjelang waktu tidur bayi, yaitu di sore atau malam hari. Kolik juga bisa terjadi di pagi atau siang hari, namun tergolong sangat jarang terjadi. Kenapa lebih sering sore dan malam? Karena aktivitas di sore ke malam hari lebih jarang, sehingga bayi juga juga lebih jarang minum susu, akibatnya usus Si Kecil lebih banyak kosong dan terjadilah kolik.
Apa penyebab kolik?
Penyebab kolik ada banyak, namun secara garis besar ada 3 hal yang menyebabkan kolik pada bayi, yaitu:
1. Alergi susu sapi. Walau anak tidak minum susu sapi, namun jika ibu banyak mengonsumsi susu sapi dan segala produk turunannya, maka reaksi alergi susu sapi bisa muncul pada bayi, sehingga terjadilah kolik.
2. Intoleransi laktosa. Berbeda dengan alergi susu sapi, intoleransi laktosa terjadi karena enzim yang mencerna laktosa belum banyak dimiliki bayi.
3. Reflux. Ini lebih sering disebut dengan gumoh. Reflux terjadi karena katup yang ada di antara kerongkongan dengan lambung Si Kecil belum kuat, maka makanan bisa langsung keluar.
Berapa lama kolik berlangsung?
Tergantung penyebab kolik pada masing-masing anak. Umumnya kolik bisa terjadi hingga lebih dari 30 menit.
Bayi baru lahir pasti kolik?
Tidak selalu kok, Moms.. Namun memang 70-80 persen bayi pernah kolik. Terutama jika bayi memiliki riwayat alergi susu sapi atau lama menyusunya kurang baik.
Bagaimana cara mengatasi kolik?
1. Tenangkan bayi Anda dengan menimang, menggendong, atau mengajaknya jalan-jalan. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian Si Kecil dari kolik.
2. Balurkan balsam atau minyak telon hangat ke area perutnya. Namun pastikan produk yang diberikan sudah diformulasikan khusus untuk bayi ya, Moms.
3. Ada juga trik lama yang masih sering dipakai, yaitu memberikan air gula. Rebus 100 ml air dengan 1 sendok makan gula pasir. Berikan 1-2 ml setiap kali anak terserang kolik. Kenapa cara ini ampuh? Karena gula bersifat menenangkan, sehingga anak bisa lebih tenang saat terserang kolik. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)