Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apa yang biasa Anda lakukan untuk bersenang-senang dengan Si Kecil? Jalan-jalan ke mal, bermain di taman, atau mungkin menonton film di bioskop?
Hmm, bagaimana jika Anda mengajak Si Kecil menyaksikan pertunjukkan operet? Ya, operet atau pertunjukkan drama yang disertai nyanyian serta tarian. Kebetulan, Yayasan Waroeng Imaji akan menggelar Operet Aku Anak Rusun ke-2 yang berjudul Selendang Arimbi pada 16 November 2019 di Ciputra Artpreneur.
Sesuai dengan tajuknya, operet ini benar-benar dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di rusun alias rumah susun lho, Moms. Hampir 200 anak berusia 7-15 tahun berpartisipasi dalam acara ini, dengan perincian 130 anak sebagai penari, 40 anak sebagai penyanyi, dan 12 anak sebagai pemeran inti. Mereka berasal dari rusun Rawa Bebek, Daan Mogot, dan Pulo Gebang.
Sebagai catatan, inilah kali kedua Operet Aku Anak Rusun digelar. Pertunjukan pertama diselenggarakan pada 2017. "Proses seleksi pemain tahun ini berbeda dengan dua tahun silam. Jika pada 2017 proses seleksi hanya berupa tes vokal, tahun ini audisi terdiri dari tes vokal, akting, serta tari," jelas Dovieke Angsana, selaku producer & artistic director.
Tahun ini, Operet Aku Anak Rusun mengisahkan tokoh anak yang tinggal di rumah susun hanya bersama ibunya, bernama Arimbi. Di tengah usahanya menggapai cita-cita untuk menjadi penari, Arimbi harus berkorban dan berjuang menghadapi kesusahan yang dialami keluarganya.
Ide Awal Operet Aku Anak Rusun
Ide untuk menggelar operet dengan kisah dan diperankan anak-anak rumah susun ini datang dari Veronica Tan yang merupakan pendiri Yayasan Waroeng Imaji. Dari pengalamannya mengunjungi rumah susun, Veronica menemukan banyak hal menarik di tempat tersebut.
"Pada dasarnya, saya menyukai anak-anak. Dalam kunjungan ke berbagai rumah susun, saya melihat betapa anak-anak terlihat tanpa beban dan selalu gembira," ujar Veronica.
"Lantas saya berpikir, mengapa tidak memberi mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lebih? Selain pendidikan akademis di sekolah, mereka juga bisa mengasah skill lain di rumah susun, salah satunya melalui keterampilan dan seni. Kebetulan, saya menyukai musik. Jadi mengapa tidak membuat drama musikal?," lanjutnya.
Melalui Operet Aku Anak Rusun, Veronica berharap penonton sekaligus anak-anak pemerannya bisa belajar soal toleransi, keberagaman, serta mengenal lagu-lagu anak zaman dulu yang mendidik. Pasalnya, akan banyak lagu lawas anak-anak serta tembang tradisional yang akan ditampilkan dalam operet ini, seperti Naik-Naik ke Puncak Gunung, Es Lilin, Janger, dan Padang Bulan. Lagu-lagu tersebut telah diaransemen ulang dan dikemas lebih 'kekinian' agar sesuai dengan perkembangan zaman.
Perlu diketahui, anak-anak dari tiga rusunawa tersebut berlatih selama dua bulan untuk bisa tampil dalam operet Selendang Arimbi ini. Awalnya, pelatihan dilakukan di masing-masing rusun. Akan tetapi dalam dua minggu terakhir menjelang pementasan, seluruh pemeran dalam operet ini rutin berlatih bersama di Ancol.
Pengembangan Anak Rusun
Akan ada dua pertunjukan operet pada Sabtu, 16 November 2019, yaitu pada pukul 14.00 WIB dan 17.30 WIB. Jika ingin menyaksikan pertunjukan operet ini bersama Si Kecil, Moms sudah bisa membeli tiketnya di www.akuanakrusun.com. Tiket dijual dengan harga:
⢠Kelas Diamond: Rp 750.000,-
⢠Kelas Gold: Rp 500.000,-
⢠Kelas Silver: Rp 350.000,-
Oh ya Moms, seluruh hasil penjualan tiket dan keuntungan dari sponsorship akan dikembalikan untuk pelatihan anak yang tinggal di kawasan rumah susun. So, Moms tidak hanya mendapatkan hiburan tapi juga bisa melakukan aksi sosial dengan mengajak Si Kecil menonton Operet Aku Anak Rusun ke-2.
Jadi, tunggu apalagi Moms. Yuk, segera beli tiketnya. Untuk info lebih lengkap soal Operet Aku Anak Rusun, Anda bisa mengunjungi laman www.akuanakrusun atau follow Instagram @akuanakrusun. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- operet anak rusun