Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Tidak Mampu Beli Susu, Balita Minum Kopi Setiap Hari

Tidak Mampu Beli Susu, Balita Minum Kopi Setiap Hari

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bagi orang dewasa, minum kopi merupakan suatu hal yang umum. Namun, bagaimana jika bayi atau balita yang minum kopi? Hal ini yang terjadi pada Hadijah Haura, seorang anak usia 14 bulan dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Anita, ibu kandung Hadijah, mengaku bahwa ia terpaksa memberikan kopi tubruk pada anaknya karena keluarga mereka tidak mampu membeli susu. Pemberian kopi tersebut juga ternyata tidak tanggung-tanggung. Ia bisa memberikan sekitar 5 gelas atau setara dengan 1,5 liter kopi buat Hadijah setiap harinya.


Memberi Kopi Karena Alasan Ekonomi

Sarifuddin dan Anita, ayah dan ibu Hadijah sehari-hari bekerja sebagai buruh kupas kopra dengan penghasilan masing-masing Rp20 ribu per hari. Jadi, mereka berdua hanya mengantungi pendapatan maksimal Rp40 ribu setiap harinya usai bekerja.

Meskipun begitu, ada kalanya mereka tidak punya uang. Saat kopra kosong, kedua orang tua Hadijah otomatis akan menganggur sambil menunggu datangnya persediaan kopra. Adapun saat musim panen padi, Sarifuddin menjadi buruh angkut dengan upah yang lebih lumayan.

Alasan ekonomi inilah yang membuat Anita terpaksa memberikan kopi untuk Hadijah sebagai minuman Si Kecil, alih-alih memberikannya susu. "Mau bagaimana lagi, penghasilan kami berdua tidak mencukupi untuk beli susu," kisah Anita. Karena itu, ia terpaksa memberi botol dengan dot berisi kopi untuk anaknya setiap hari.

Kebiasaan memberikan kopi tubruk pada Hadijah bahkan telah dimulai sejak Si Kecil berusia 6 bulan. Karena saking seringnya minum kopi, Hadijah bahkan tidak bisa tidur sebelum minum kopi. Anita menjelaskan setiap ingin tidur, putrinya itu selalu merengek untuk dibuat kopi.

Untungnya, walaupun mengonsumsi kopi, sejauh ini tumbuh kembang Hadijah sama seperti anak-anak lain. Di usia 14 bulan ini, Hadijah sudah lancar berjalan dan aktif bermain dengan teman-teman sebayanya.


Efek Pemberian Kopi pada Balita

Dikutip dari situs Live Strong, kopi memang tidak menghambat pertumbuhan anak seperti yang diperkirakan sebelumnya, tetapi ada sejumlah dampak negatif jika pemberian kopi diberikan terus-menerus pada balita atau bahkan bayi.

1. Gangguan Tidur

Balita butuh tidur setidaknya 10-11 jam per hari agar fungsi tubuh bisa bekerja dengan baik. Nah, minum kopi bisa membuat anak terjaga, karena kafein masih tersimpan dalam tubuh Si Kecil hingga 8 jam setelahnya. Hal ini disebabkan kafein merupakan stimulan yang bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga membuat anak jadi sulit tidur. Nah, jika ia kurang tidur, maka ia tidak bisa mendapatkan cukup energi yang ia butuhkan untuk menjalani aktivitasnya.

2. Tidak Nafsu Makan

Kopi adalah minuman stimulan yang akan berdampak buruk bagi selera makan anak. Umumnya, setelah minum kopi, mereka tidak terlalu bersemangat makan makanan lain. Anak yang gemar minum kopi berisiko mengalami kekurangan nutrisi dalam tubuhnya, pasalnya kopi tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang anak. Padahal, anak dalam masa pertumbuhannya masih sangat perlu menerima asupan gizi yang diperoleh dari berbagai makanan, seperti sayur, buah, daging, dan susu.

3. Hiperaktif

Kopi dapat menciptakan sejumlah masalah perilaku pada anak-anak, termasuk hiperaktif, gelisah dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Hal ini karena kafein dalam kopi yang bisa meningkatkan energi dan kewaspadaan. Orang dewasa mungkin bisa mengambil manfaat dari efek samping ini, tapi hal tersebut tidak berlaku untuk balita. (M&B/SW/Dok. Kompas.com/Junaedi)